Dalam suatu perusahaan, kualitas sumber daya manusia (SDM )memiliki peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan tersebut mencapai tujuannya. Hal ini dikarenakan manusia yang memegang peranan penting dalam berkedudukan sebagai pekerja dan pemimpin dari suatu perusahaan.Oleh Karen itu, menyadari bahwa SDM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilannya, kini banyak perusahaan yang memfokuskan diri dalam berbagai usaha untuk mengembangkan dan mengelola sebaik mungkin SDM yang mereka miliki. Karyawan dalam suatu perusahaan, berperan sebagai SDM yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam berperilaku di lingkungan kerja, pada umumnya karyawan dihadapkan dengan dua pilihan, apakah dirinya akan mematuhi peraturan perusahaan atau mengabaikannya. Pilihan-pilihan seperti ini sangat berkaitan dengan suatu istilah yang dikenal sebagai integritas. Integritas diartikan sebagai ketaatan yang kuat pada nilai moral yang menggambarkan benar dan salah dalam hidup individu. Menurut Murphy (1993) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi karyawan, yakni faktor yang ada didalam individu (personal) dan faktor yang ada diluar individu (situasional). Dalam kaitannya dengan tujuan penelitian ini, maka yang lebih berpengaruh adalah fakto situasional. Salah satu yang termasuk dalam faktor situasional ialah imbalan. Imbalan bertindak sebagai rewards yang berfungsi untuk memberikan ganjaran terhadap performa yang ditampilkan karyawannya. Dalam perkembangannya, integritas dibedakan menjadi dua, yaitu overt integrity, yang mengungkap sikap yang berkaitan dengan pencurian serta kontraproduktif dan juga covert integrity, yang merupakan trait dan sebagai prediktor dari kejujuran dalam pekerjaan (Hoffman,2002). Secara khusus, peneliti kemudian ingin melihat sejauh mana jadwal pemberian dari imbalan tersebut berdampak pada integritas yang dimiliki karyawan, dalam hal berperilaku. Sesuai dengan tempat penelitian yang dipakai oleh peneliti, yaitu di perusahaan asuransi X, maka peneliti hanya memfokuskan jadwal pemberian imbalan gaji tetap dan komisi. Penelitian ini menguji apakah terdapat perbedaan integritas antara karyawan yang menerima gaji tetap dan karyawan yang menerima komisi. Oleh sebab itu, penelitian ini termasuk dalam penelitian non-experimental yang dilihat berdasarkan tujuannya adalah penelitian komparasi karena ingin melihat perbedaan. Pengambilan data dilakukan dengan mempergunakan kuisioner dengan menggunakan teknik accidental sampling pada karyawan yang menerima gaji tetap maupun yang menerima komisi. Alat ukur yang dipergunakan adalah hasil modifikasi dari overt integrity test (Hoffman, 2000), karena hanya memfokuskan pada integritas karyawan yang diwujudkan dalam perilaku. Uji perbedaan yang dilakukan dengan mempergunakan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan overt integrity yang signifikan antara karyawan yang menerima imbalan gaji tetap dan karyawan yang menerima imbalan komisi di perusahaan asuransi “X”. |