Pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh para siswa apabila disajikan dengan balk, terencana, melibatkan partisipasi aktif siswa, dan menyenangkan. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat diperlukan agar siswa sendirilah yang melakukan perubahan dalam belajar. Keterlibatan siswa tentu saja keterlibatan yang menyenangkan dan merangsang untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Teknik belajar yang dirancang agar siswa belajar aktif dalam proses belajar pada penelitian mi adalah teknik peta pikiran. Teknik peta pikiran mi merupakan teknik yang memetakan bahan ajar dengan bantuan simbol-simbol, gambar-gambar, dan kata-kata kunci. Bahan ajar yang dipelajari oleh para siswa adalah sarana untuk meningkatkan penguasaan kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VC yang telah ditetapkan pemerintah. Pada penelitian mi, kompetensi yang ditingkatkan adalah memahami peijuangan para tokoh dalam memertahankan kemerdekaan. Tujuan penelitian liii adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan kompetensi siswa kelas VC SD Santa Ursula BSD dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya teknik peta pikiran. Penelitian mi adalah penelitian tindakan kelas. Tindakan yang direncanakan oleh guru berupa peta pikiran, diharapkan dapat membuat siswa aktif dan terlibat sepenuhnya dalarn proses pembelajaran itu sendiri. Penelitian mi terdiri dua sikius. Masing-masing sikius terdiri dan empat langkah yaitu perencanaan, peiaksanaan, observasi, dan refleksi. Ada dua bentuk tes yang dipakai, yaitu tes pilihan ganda dan tes uraian. Tes tersebut, sebelum dipakai untuk tes awal, terlebih dahulu diujicobakan terhadap siswa-siswa kelas VI. Berdasarkan refleksi pada tiap sikius maka dapatditelusuri sebagai berikut: 1. Pemberian tindakan berupa peta pikiran pada sikius I, hasilnya belum optimal. 2. Hasil sildus II lebih balk daripada sikius I. 3. Keaktifan dan keberanian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas PTK lebih baik daripada kelas non PTK. Berdasarkan analisis digunakan 27 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian yang memenuhi kriteria. Hasil tes awal dan tes akhir dianalisis dengan rumus statistik uji-t dengan sampel dependen dan independen. Untuk membandingkan penerapan teknik peta pikiran mi, maka digunakan kelas kontrol, yaitu kelas VB. Hasil analisis data setelah diadakan tindakan peta pikiran adalah sebagai berikut: Ada perubahan antara hasil tes awal dan tes akhir padates pilihan ganda yang signifikan pada kelas PTK, ada perubahan antara hasil tes awal dan tes akhir pada tes uraian yang signifikan pada kelas P1’K, tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil tes pilihan ganda antara siswa kelas PTK dan non PTK, dan ada perbedaan yang signifikan hasil tes uraian antara siswa kelas PTK dan non PTK. Berdasarkan hasil penelitian mi, maka disarankan kepada siswa sekolah dasar bahwa sebaiknya menerapkan peta pikiran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terutama yang berkaitan dengan kompetensi memahami perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Saran yang kedua ditujukan kepada guru sekolah dasar yang mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan menerapkan teknik peta pikiran pada topik/tema lain agar pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga siswa dapat dengan lebih mudah menguasaikompetensi. Saran untuk program studi PGSD, diharapkan dapat melatih para mahasiswa dalam penerapan teknik peta pikiran sebagai salah satu teknik proses pembelajaran |