Persepsi adalah proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Persepsi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru, karena makin baik suatu obyek, orang, peristiwa, atau hubungan, maka makin baik hal tersebut dapat diingat. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistim lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa terhadap guru yang meliputi metode mengajar guru, kompetensi guru, relasi antara guru dengan siswa. disamping itu untuk melihat persepsi siswa terhadap prasarana dan sarana sekolah terutama kelas. Subyek penelitan diambil dari siswa siswi SMA Yadika 6, kelas XI IPS 3, sebanyak 43 siswa/responden. Hasil penelitian ini menjelaskan persepsi siswa terhadap metode mengajar guru kurang menarik. Metode mengajar guru masih kurang bervariasi untuk menarik siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa menilai metode mengajar yang digunakan membosankan, dan membuat mengantuk. Hal ini dibuktikan dengan pilihan siswa selalu (SL) dan sering (SR) sebanyak 48%. Penggunaan metode ceramah juga kurang menarik bagi siswa dengan persentase pilihan selalau (SL) 12%, sering (SR) 35%. Relasi guru dan siswa ditemukan bahwa, guru selalu dituntut untuk bersikap ramah yang artinya guru harus selalu menunjukkan sikap yang empati kepada siswa, guru yang harus siap membantu kesulitan siswa, hal ini belum dirasakan sepenuhnya oleh siswa, terbukti pada pilihan kadang-kadang (KK) 43%, tidak pernah (TP) 12%. Peneliti memberikan saran bahwa pihak sekolah perlu mengadakan pembinaan dan pelatihan terhadap guru-guru dengan demikian guru mampu eningkatkan kompetensinya sebagai pengajar. Guru diharapkan bersikap lebih empati dan selalu siap membantu siswa. Guru diharapkan bersikap demokrasi dan terbuka terhadap siswa. Sikap demokrasi dan terbuka disini memberikan waktu yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk menunjukkan kreatifitasnya dan menampung aspirasi dari siswa. |