Anda belum login :: 06 Jun 2025 18:12 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan antara Persepsi Pola Asuh Authoritative dengan Partisipasi Politik pada Mahasiswa/i di Jakarta
Bibliografi
Author:
Indirasari, Adinda Ayu
;
Djohan, Retno Triani
(Advisor)
Topik:
Pola Asuh Authoritative
;
Partisipasi Politik
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Adinda Ayu's Undergraduate Theses.pdf
(841.68KB;
85 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1136
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam Negara Republik Indonesia ini tidak lepas dari gerakan-gerakan yang dimotori oleh mahasiswa. Pada tahun 1998, gerakan mahasiswa ini ditandai oleh keberhasilan dalam melahirkan masa orde reformasi dan menenggelamkan masa orde baru. Gerakan mahasiswa yang bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap masyarakat tergolong dalam kegiatan partisipasi politik. Partisipasi politik adalah kegiatan mempengaruhi yang dilakukan oleh warga negara non pemerintah terhadap warga negara yang memiliki fungsi pemerintahan mengenai proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik bagi kepentingan masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam politik adalah keluarga (Surbakti, 1999). Hal ini disebabkan keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana individu dapat berinteraksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses perkembangan dan membentuk kepribadian yang nantinya akan diwujudkan dalam sebuah perilaku seorang individu adalah pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak akan memiliki akibat yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh persepsi sang anak dalam memandang pola asuh yang diberikan orang tuanya. Persepsi anak dalam memandang pola asuh yang diterapkan orang tua ini, nantinya akan selalu diinterpretasikan oleh anak hingga dewasa dan akan menimbulkan perilaku tertentu. Salah satu bentuk pola asuh yang diterapkan kepada anak adalah pola asuh authoritative. Pola asuh authoritative merupakan pola asuh dimana orang tua menetapkan standar tingkah laku pada anak dan responsif terhadap kebutuhan anak. Hasil dari pola asuh authoritative ini, anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, matang secara sosial dan moral, hasrat berprestasi yang tinggi, serta bertanggung jawab. Hasil dari pola asuh authoritative ini, diasumsikan akan berakibat positif bagi individu dalam melakukan partisipasi politik, khususnya mahasiswa.Kegiatan-kegiatan dalam partisipasi politik bertujuan untuk mendukung atau menolak kebijakan pemerintah dalam membela kepentingan rakyat. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk peka, terbuka dalam melihat situasi yang dialami rakyat, memiliki tujuan yang tepat dan mampu bertanggung jawab dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah tersebut. Selain itu, dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah perlu didukung pula oleh kematangan sosial dan kepercayaan diri yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang tergolong penelitian non eksperimental, yang berarti tidak ada variabel yang dimanipulasi di dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat korelasional karena bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu pola asuh authoritative dengan partisipasi politik. Data yang diperoleh diolah dengan metode statistik korelasi Pearson Product Moment. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh authoritative dengan partisipasi politik, baik pada indikator non violance atau violance. Peneliti mengasumsikan bahwa perilaku partisipasi politik merupakan salah satu dari perilaku yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan pola asuh. Asumsi ini didukung dengan pernyataan Berk (1997) yang menyatakan, bahwa pola asuh dapat menimbulkan perilaku tertentu, namun hal ini tidak dapat digeneralisasikan kepada semua perilaku. Kemudian peneliti juga mengasumsikan, bahwa hubungan yang tidak signifikan antara pola asuh authoritative dengan partisipasi politik juga disebabkan oleh tidak adanya modelling di dalam keluarga. Terakhir, peneliti mengasumsikan bahwa pola asuh authoritative yang diterapkan orang tua tidak diwujudkan dalam bentuk politik. Hal ini disebabkan, bahwa orang tua cenderung menghindari pembicaraan mengenai politik kepada anak-anak karena takut menimbulkan konflik. Pernyataan tersebut didukung oleh Matreson (dalam Biner, 2002) yang menyatakan, bahwa pembicaraan mengenai politik merupakan pembicaraan yang dihindari oleh orang tua kepada anaknya. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan juga para pembaca. Sekiranya, penelitian ini dapat memberikan informasi dan berguna bagi banyak pihak
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)