Anda belum login :: 16 Apr 2025 10:07 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Usulan Penerapan Lean Manufacturing System pada Lini Produksi (Studi Kasus: PT. Bina Busana Internusa, Cakung)
Bibliografi
Author:
Hutahaean, Hotma Antoni
(Advisor);
Sidharta, Hartono
Topik:
Lean
;
Value Sfream Map
;
Process Cycle Efficiency
;
Value Added Time
;
Heijunka
;
5S
;
Kanban
;
One Piece Flow.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2009
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Hartono Sidharta's Undergraduate Theses.pdf
(9.7MB;
46 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FTI-414
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
PT Bina Busana Internusa merupakan penisahaan sub-kontrakior yang memproduksi berbagai jenis pakaian seragam seperti pakaian seragam rumah sakit, pakaian lenlara dan polisi, pakaian anti-peluru, pakaian khusus pekerja bangunan
dan jenis-jenis pakaian lainnya. Masalah yang lerjadi adalah sistem produksi yang gemuk dimana terfadi banyak pemborosan (waste,) seperti output yang cacal dan memerlukan pengerjaan ulang (repair), penumpukan asesoris di gudang, wakin
menunggu antar sasiun kerja, adanya pergerakan operator yang tidak diperlukan, aktivitas transportasi dan penempatan barang yang tidak pada tempatnya di area produksi. DarE permasalahan yang terjadi. maka penulis memberikan usulan penerapan sistem produksi ramping (lean) untuk mereduksi pemborosan (waste) secara berkelanjutan dan menekan biaya produksi dengan tetap mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produk sehingga menciptakan sistem produksi yang ramping dan tepat waktu. Langkah pertama dilakukan dengan melakukan identifikasi aliran informasi. material dan produk sepanjang value stream untuk kondisi saat ini dengan melakukan identifikasi jenis-jenis dan akar penyebab pemborosan yang terjadi dan
mengelompokkan aktivitas-aktivitas mana saja yang termasuk dalam customer value added, bussiness value added dan non-value added, setelah itu dilakukan pemetaan value stream untuk kondisi saat ini (current slate). Dari peta value stream untuk kondisi saat ini (‘current slate) dilakukan perhitungan ni/ai process cycle efficiency
sebesar 2.1 % yang menunjukkan perusahaan masih tergolong un-lean.
Untuk kondisi masa depan yang diinginkan maka dlakukan penggabungan elemen pekerjaan dan menyeimbangkan lintasan produksi sebagai syarat untk melakukan pemerataan pekerjaan (heijunka,). Pemerataan pekerjaan dilakukan
dengan menggunakan ukuran lot yang kecil sehingga mendapatkan waktu pengeraan pesanan yang lebih cepat. Pemeliharaan area kerja dengan
menggunakan 5S juga dilakukan dengan mengeliminasi barang-barang yang tidak
diperlukan dan mengatur penempatan barang-barang yang diperlukan sehingga memudahkan pekerja dalam menggunakannya. Untuk menerapkan sistem tarik maka diterapkan sistem kanban dimana kanban yang digunakan adalah kanban produksi, kanban tank dan kanban signal. Sistem one-piece-flow dilakukan pada stasiun kerja
sewing unluk mengeliminasipemborosan yang tenjadi. Dan keseluruhan langkah-langkah dalam menerapkan lean manufacturing system, maka dilakukan pemetaan value stream map untuk kondisi yang diinginkan (future slate) dengan nilai process cycle efficiency sebesar 7.6 % yang menunjukkan terjadi peningkatan ni/al process cycle efficiency meskipun penisahaan masih
digolongkan dalam perusahaan yang un-lean.
Kata Kunci: Lean, Value Sfream Map, Process Cycle Efficiency, Value Added Time, He~junka,5S, Kanban, One Piece Flow.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)