Anda belum login :: 24 Apr 2025 11:31 WIB
Detail
BukuHubungan antara Self-Esteem dengan Perilaku Compulsive buying pada Young Adulthood
Bibliografi
Author: Bonang, Engelina Tanzil (Advisor); Ciputra, Vera
Topik: Self-Esteem dan Perilaku Compulsive buying
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Vera Ciputra's Undergraduate Theses.pdf (147.74KB; 156 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1108
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Belanja merupakan fenomena umum yang terjadi sekarang ini. Banyak hal yang menyebabkan seseorang harus belanja. Dari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pribadi bahkan sampai berfungsi sebagai terapi penyembuhan untuk suatu masalah dalam diri seseorang. Tak sedikit wanita dan pria dewasa mendapat julukan ‘gila belanja’. Salah satu orang terkenal yang dijuluki ‘si ratu belanja’ adalah Imelda Marcos, mantan first lady Filipina. Ia gemar berbelanja dan bahkan sampai masuk ke daftar hitam butik-butik eksklusif dunia karena gemar berhutang meski sang suami sudah turun dari puncak kekuasaan tapi kegemarannya tidak berkurang (Roesma,2004). Faktor penyebab mengapa seseorang gemar berbelanja dapat terjadi dari berbagai hal. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang kompulsif dalam berbelanja ada dalam diri individu tersebut. Peneliti menggunakan self esteem untuk mengetahui hubungannya dengan perilaku kompulsif dalam berbelanja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan penghitungan statistik pada SPSS versi 12. Pengumpulan data dilakukan pada beberapa perusahaan dan pusat perbelanjaan di Jakarta dan didapat subjek sebanyak 214 orang. Untuk mengukur self-esteem digunakan alat tes TSCS (Tennessee Self Concept Scale) yang terdiri dari 90 item sedangkan untuk mengukur perilaku kompulsif dalam berbelanja digunakan CBS (Compulsive Buying Scale) yang terdiri dari 7 item. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan aspek self-esteem karena peneliti berasumsi hanya self-esteem yang berkaitan erat dengan perilaku kompulsif dalam berbelanja. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan r table 0.0802 , diperoleh taraf signifikansi 0.02 dengaan r obs -0.207 (Self-Esteem). Dengan demikian diperoleh bahwa self esteem yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku kompulsif dalam berbelanja pada dewasa muda. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Hanley et al. (1992) menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis menderita gangguan kompulsif dalam berbelanja memiiki lower self-esteem dibandingkan dengan konsumen normal. (dalam Bullock&Koran, 2003). Untuk itu, disarankan kepada setiap individu untuk belanja sesuai kebutuhan dan menahan keinginan untuk berbelanja berlebihan. Salah satu upaya untuk mengatasi itu adalah dengan belajar meningkatkan self-esteem pada setiap individu dan mengontrol rencana belanja dan penuh tanggung jawab . Namun demikian tetap perlu diperhatikan selain faktor internal juga ada hal-hal lain yang dapat mempengaruhi seperti lingkungan dan pergaulan serta money beliefs. Untuk itu bagi para peneliti lain faktor-faktor tersebut dapat dijadikan topik penelitian dalam upaya mengetahui lebih dalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kompulsif berbelanja pada dewasa muda.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)