Anda belum login :: 04 Jun 2025 21:07 WIB
Detail
BukuAnalisis Sistem Persediaan Bahan Baku
Bibliografi
Author: KURNIAWAN, AMELIA ; Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor)
Topik: MRP; CRP; Sistem persediaan Q; Pengali Lagrange dan LIMIT
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Amelia Kurniawan's Undergraduate Theses.pdf (2.06MB; 227 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-369
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Bagi suatu perusahaan, sistem pengendalian bahan baku yang tepat akan meningkatkan performasi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, PT. SUCACO Tbk ingin mengoptimalkan perencanaan persediaan bahan baku yang dimilikinya, karena selama ini PT. SUCACO Tbk merasa pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukannya belum
optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya kekurangan bahan baku yang dibutuhkan. Permintaan akan bahan baku tiap bulannya diperoleh dari pengolahan permintaan produk
kabel dengan perhitungan Material Requirement Planning (MRP).Selain itu dilakukan juga perhitungan kebutuhan kapasitas tiap work center yaitu Capacity Requirement Planning (CRP) untuk melakukan validasi dari perhitungan MRP. Saat ini perusahaan melakukan pengendalian bahan bakunya dengan menggunakan sistem persediaan probabilistik Q,r yang memperhitungkan adanya backorder. Metode ini menghitung ukuran lot pemesanan ekonomis (Q) dan titik pemesanan kembali (r). Sistem persediaan ini dilakukan dengan menggunakan iterasi-iterasi yang bertujuan mendapatkan nilai reorder point (r) dan nilai probabilistik (a) yang tetap. Namun metode Q,r ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku dengan baik , karena diketahui dari perhitungan total biaya persediaan yang dibutuhkan
adalah sebesar Rp. 104.010.174.301,- dan total biaya kapital pembelian bahan baku sebesar
Rp. 5.701.371.528,-. Total biaya kapital pembelian bahan baku yang diperoleh ini ternyata lebih besar dari modal kapital pembelian bahan baku yang tersedia, yaitu Rp. 5.200.000.000,-. Hal ini berarti biaya kapital yang ada tidak cukup untuk memenuhi jumlah kuantitas pemesanan pada metode Q,r. Oleh karena itu, model persediaan yang akan digunakan selanjutnya adalah model persediaan dengan adanya kendala kapital.
Ada dua usulan model pengembangan dalam mengatasi kendala kapital ini, yaitu pendekatan metode LIMIT dan Pengali Lagrange. Model persediaan Pengali Lagrange menggunakan konstanta pengali lagrange yang berfungsi untuk mengoptimalkan perhitungan persediaan dalam iterasi-iterasinya. Semakin besar ? maka Q akan semakin besar sehingga perhitungan menjadi kurang optimal. Perhitungan model ini menghasilkan ongkos total persediaan tahunan sebesar Rp. 104.010.747.239,- dan dan ongkos total kapital pembelian bahan baku sebesar Rp. 4.892.294.887,-. Model persediaan LIMIT menggunakan konstanta LIMIT (M) yang menunjukkan persentase perbandingan antara modal kapital perusahaan dengan kapital pembelian dari hasil perhitungan model awal (Metode Q). Model LIMIT tidak melakukan iterasi dalam perhitungannya. Nilai ukuran lot pemesanan didapatkan dari nilai LOQ (LIMIT Order Quantity). Hasil perhitungan menunjukkan ongkos total persediaan tahunan sebesar Rp. 104.009.470.963,- dan ongkos total kapital pembelian bahan baku
sebesar Rp. 5.188.560.617,-. Ditinjau dari tujuan perusahaan untuk meminimasi ongkos total persediaan tahunan, maka model persediaan yang terpilih adalah Model LIMIT. Maka penelitian dihentikan sampai disini.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)