Penelitian ini merupakan bagian dari studi ICS Indonesia. Pada penelitian ini, kelompok sampel yang digunakan adalah mahasiswa asal Jakarta yang berkuliah di luar kota dan di luar negeri. Mahasiswa asal Jakarta yang dimaksud yaitu mahasiswa yang sejak lahir hingga lulus SMU menetap di Jakarta. Pemilihan kedua kelompok sampel ini didasari pertimbangan bahwa kedua kelompok mengalami interaksi dengan budaya berbeda sehingga tantangan dan dinamika yang dimunculkan juga berbeda. Penelitian ini menggunakan alat ukur hasil revisi dari alat ICS Indonesia sebelumnya. Alat hasil revisi ini terdiri dari 87 item yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu aspek kognitif (30 item), behavior (35 item), dan afektif (22 item), yang mewakili tujuh dimensi ICS Indonesia yaitu group harmony, initial cautiousness, active sensitivity, musyawarah mufakat, conflict avoidance, multiculturality dan implicit communication. Penelitian ini melibatkan 138 responden dengan jumlah responden 64 mahasiwa multikultur dan 74 mahasiswa internasional. Teknik statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran profil ICS Indonesia pada masing-masing kelompok (mahasiswa internasional dan mahasiswa multikultural), yang dilihat dari hasil perhitungan nilai mean tiap dimensi. Selain itu, analisa statistik Z-score juga dilakukan untuk mengetahui penyimpangan suatu dimensi terhadap rata-rata keseluruhan dimensi pada ICS Indonesia. Perbandingan profil antara kelompok multikultur dan internasional diketahui dengan menggunakan metode t-test. Hasil dari penelitian ini adalah secara umum kompetensi ICS Indonesia pada kelompok mahasiswa multikultural dan mahasiswa internasional memiliki kesamaan profil pada dimensi initial cautiousness, musyawarah mufakat dan conflict avoidance. Namun dilihat dari hasil perbandingan, juga ditemukan perbedaan skor pada dimensi group harmony, active sensitivity, implicit communication dan multiculturality. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan pengalaman kontekstual antara kedua kelompok. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian-penelitian ICS sebelumnya yang menyatakan adanya kesamaan ciri ICS pada kedua kelompok diatas yang didapat dari pengalaman berinteraksi antar suku dalam konteks keragaman Indonesia dan kompetensi dasar ICS inilah yang juga digunakan dalam berinteraksi dengan orang asing. |