Anda belum login :: 05 Jun 2025 04:13 WIB
Detail
BukuPenggunaan Indikator Makroekonomi dan Analisis Fundamental Perusahaan dalam Perhitungan Nilai Wajar Saham (Studi Kasus PT Kalbe Farma, TBK)
Bibliografi
Author: MEILIANA, FENNY ; Dossugi, Samuel (Advisor)
Topik: Analisis Five Forces; Metode DCF; Discounted Cash Flow
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Fenny Meiliana Master Theses.pdf (4.0MB; 59 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM-465
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Industri farmasi merupakan industri yang selalu dibutuhkan, mengingat kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Akan tetapi di sisi lain dengan kondisi makroekonomi yang belum membaik saat ini, industri farmasi juga merupakan industri yang cukup terpengaruh, mengingat sebagian besar bahan bakunya diperoleh dengan impor. Dengan latar belakang tersebut, dalam tesis ini penulis akan menganalisis prospek industri farmasi di Indonesia melalui penilaian atas harga wajar sahamnya, dengan mengambil contoh kasus PT Kalbe Farma, Tbk. (Kalbe) yang merupakan leader industri farmasi di Indonesia dan merupakan perusahaan farmasi terbesar ketiga di Asia Tenggara. Penilaian harga wajar saham Kalbe dilakukan dengan metode DCF (Discounted Cash Flow), yaitu dengan menggunakan model FCFF {Free Cash Flow to Firm) sebagai input arus kas. Sedangkan untuk proyeksi laporan keuangan yang merupakan dasar untuk dapat dilakukannya valuasi saham digunakan indikator makroekonomi Indonesia dan analisis fundamental perusahaan. Berdasarkan analisis fundamental perusahaan dengan menggunakan analisis five forces, Kalbe merupakan perusahaan farmasi yang kuat, yaitu dengan memiliki : kekuatan persaingan dalam industri yang tinggi, adanya ancaman dari pendatang baru dengan kategori sedang, adanya ancaman dari produk pengganti yang rendah, kekuatan tawar menawar dengan pembeli yang rendah dan kekuatan tawar menawar dengan supplier yang tinggi.
Dari valuasi saham Kalbe diperoleh hasil nilai wajar saham perusahaan tersebut sebesar Rp. 1.670 per lembar saham, sedangkan nilai pasar saham Kalbe dari awal tahun 2006 hingga pertengahan tahun 2006 berada pada kisaran Rp. 1.100 s/d Rp. 1.450,- per lembarnya. Dengan demikian harga saham Kalbe di pasar saat ini undervalue (lebih rendah dari nilai wajarnya), sehingga dengan dasar fundamental perusahaan yang kuat, maka masih menguntungkan bagi investor untuk membeli saham Kalbe, mengingat harga saham perusahaan tersebut masih berpotensi uutuk mendekati nilai wajarnya. Penggunaan model DCF dengan menggunakan arus kas keseluruhan perusahaan merupakan model yang sangat sensitif terhadap perubahan input, sehingga penggunaan asumsi yang berbeda dapat menghasilkan nilai wajar saham yang berbeda. Olch karena itu, dalam perhitungan nilai wajar suatu saham, asumsi yang digunakan harus akurat dan mendekati kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)