Anda belum login :: 21 Jul 2025 07:02 WIB
Detail
BukuAnalisis Sistem Penerapan 5S pada Sistem Penerimaan Barang di Service Part Division (SPD) PT. Toyota Astra Motor (TAM)
Bibliografi
Author: Ariiswara, A.A. Ngurah Gde ; Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor)
Topik: 5S( seiri; seiton; seiso; seiketsu; shitsuke ); kanban manual; kanban elektrik
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: A. A. Ngurah Gde Ariiswara's Undergraduate Theses.pdf (1.88MB; 158 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-361
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT.Toyota-Astra Motor divisi Service Part Division merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khususnya suku cadang untuk mobil bermerk Toyota. Perusahaan ini memiliki delapan puluh enam ribu suku cadang yang berada di dalam gudang. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat membuat gudang tersebut tidak terlihat sempit dan berantakan maka Toyota menerapkan sistem 5S ( seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) untuk semua jenis pekerjaan yang dilakukan. Walaupun sudah diterapkan sistem ini tapi pada kenyataan dilapangan masih banyak tempat yang terlihat berantakan dan tidak memenuhi standar yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dari lokasi reciving yang berantakan , suhu yang panas didalam gudang, ada tempat yang memiliki pencahayaan dibawah standar, dan terdapat banyak debu ditempat-tempat tertentu. Selain hal tersebut diatas perusahaan juga menginginkan agar barang yang ada digudang tidak
menumpuk terlalu banyak dan sistem pengorderan yang lebih cepat lagi dibandingkan dengan sekarang. Kejadian ini terjadi mungkin karena proses yang berlaku masih menggunakan kanban manual sehingga membuat lama proses yang berlangsung. Maka untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah analisis perbaikan sistem baik untuk 5S maupun sistem kanban yang ada.
Analisis yang dilakukan adalah tentang lingkungan kerja fisik perusahaan. Lingkungan kerja harus diteliti apakah dapat menjadi penyebab terjadinya masalah yang dihadapi perusahaan. Perhitungan lingkungan kerja fisik dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan melihat rata-rata temperature, pencahayaan dan kebisingan gudang. Dari rata-rata itu didapat kesimpulan bahwa temperature yang ada pada gudang tersebut tergolong panas, pencahayaan yang ada pada gudang sudah baik hanya pada bagian zona B yang penerangannya kurang, dan untuk kebisingan masih tergolong standar karena kebisingan yang timbul hanya dikarenakan akibat truk yang mengirim barang. Dari analisis yang ada hal tersebut berpengaruh pada sistem receiving yang perusahaan. Sistem 5S pada receving area harus diperbaiki karena ditempat tersebut sistem 5S tidak
berjalan dengan baik. Selain lingkungan kerja fisik penulis juga mengusulkan perbaikan sistem kanban yang ada dengan merubah menggunakan sistem kanban elektrik. Hal ini berguna bagi perusahaan selain untuk mempercepat sistem kerja yang sudah ada juga mendukung sistem 5S yang diterapkan pada perusahaan yaitu seiton (rapi) dan seiso (resik). Dari perhitungan yang dilakukan terdapat selisih yang sangat jauh antara sistem kanban manual dan kanban elektrik. Walaupun harga sistem kanban elektrik mahal tetapi sistem ini layak dipergunakan untuk menunjang sistem kinerja perusahaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)