Anda belum login :: 05 Jun 2025 04:03 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisis Kinerja Reksadana Saham di Indonesia
Oleh:
Kaaro, Hermeindito
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Manajemen dan Bisnis Ilmiah Berkala (Jurnal Manajemen dan Bisnis) vol. 6 no. 2 (Sep. 2007)
,
page 138-148.
Topik:
Konsistensi
;
Persistensi
;
Reksadana
;
Kinerja
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM82
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Isu krisis reksadana di Indonesia pada tahun 2005 belum terpecahkan dengan memuaskan. Banyak investor mungkin menjadi enggan berinvestasi di pasar reksadana karena kekurangpahaman tentang risiko dan keuntungan. Kebanyakan investor reksadana adalah investor "semu" yang mengalihkan kelas aset mereka dari aset yang kurang berisiko menjadi investasi pada aset yang lebih berisiko. Oleh karena itu, studi ini berusaha memecahkan masalah, khususnya dalam mengevaluasi dan menganalisis kinerja reksadana di Indonesia. Tujuan dari studi adalah (i) untuk menyelidiki apakah reksadana lebih baik dari pembanding tertentu (return pasar dan tingkat bebas risiko); (ii) untuk menganalisis baik konsistensi maupun persistensi kinerja reksadana saham. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 reksadana ekutias yang menyediakan data secara lengkap mulai Januari 2004 hingga Desember 2006. Indeks Jensen Alpha, Indeks Treynor, dan Indeks Sharpe digunakan untuk mengukur kienrja reksadana. Market adjusted model digunakan untuk mengukur abnormal return. Uji t digunakan untuk menguji kinerja reksadana. Studi ini menggunakan coefficient concordance Kendall's W untuk mengukur konsistensi kinerja. Sedangkan, autoregressive distribution lag model digunakan untuk menganalisis persistensi kinerja reksadana. Studi ini menemukan bahwa kinerja reksadana lebih baik daripada pembanding tertentu secara signifikan. Studi ini juga menyediakan bukti yang mendukung hipotesis konsistensi dan persistensi kinerja reksadana di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penarikan reksadana oleh investor pada tahun 2005 mungkin tidak disebabkan oleh memburuknya kinerja investor pada tahun 2005 mungkin tidak disebabkan oleh memburuknya kinerja reksadana maupun ketidakkonsistenan atau ketidakpersistenan kinerja reksadana, melainkan disebabkan oleh kesiapan mental dan kekurangpahaman investor tentang risiko dan return.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)