Dewasa ini, pertumbuhan dunia usaha semakin pesat setiap harinya, sehingga persaingan yang tercipta didalamnya pun turut semakin berkembang. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan di dalam dunia usaha yang semakin sengit persaingannya, setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis yang ada. Perusahaan juga diharapkan memiliki kemampuan dalam menganalisa alternatif-alternatif yang tersedia dan memilih alternatif yang terbaik dari seluruh alternatif-alternatif yang tersedia dalam mengambil keputusan. Salah satu contohnya adalah dalam memaksimalkan produksinya, perusahaan dihadapkan untuk memilih antara memproduksi sendiri atau membeli dari pihak luar. CV Wijayatama Kosmedik adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi produk skin care yang bermerek ‘Pureglow’. Dalam menjalankan produksinya, CV Wijayatama Kosmedik sering menghadapi beberapa permasalahan, seperti: langkanya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dan keterlambatan pengiriman bahan baku. Pada tahun 2006 datang penawaran dari suatu perusahaan untuk memproduksi produk yang dihasilkan CV Wijayatama Kosmedik, tetapi tawaran ini ditolak oleh CV Wijayatama Kosmedik. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menganalisa apakah keputusan yang diambil sudah tepat. Penulis membandingkan metode perhitungan yang digunakan CV Wijayatama Kosmedik dengan metode biaya relevan. Penulis melakukan klasifikasi atas biaya untuk mendapatkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat karena CV Wijayatama Kosmedik masih menerapkan konsep biaya tradisional dimana seluruh biaya yang terjadi diperhitungkan sebagai harga pokok produksi. |