PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kulit yang mengolah kulit binatang segar yang baru saja dipotong dan diolah sampai menjadi produk-produk kulit seperti jaket, sarung tangan, tas dan lain-lain. Pada salah satu bagian produksinya, yakni bagian Beam House, terdapat banyak keluhan dan tututan dari para karyawannya, agar mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan bagian produksi lainnya. Banyaknya keluhan dan tuntutan ini disebabkan karena lingkungan kerja Beam House yang lebih kotor, becek, bau dan banyak berhubungan dengan bahan kimia. Karena keluhan dan tuntuan karyawan ini tidak ditindaklanjuti oleh PT. XYZ, maka hal ini menyebabkan banyak proses produksi di bagian ini, yang berupa gejala – gejala ketidakpuasan karyawan bagian produksi Beam House Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas, mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja dari seluruh karyawan, serta menganalisis apakah ada hubungan / korelasi tingkat produktivitas dengan tingkat kepuasan kerja karyawan Beam House. Pengukuran produktivitas dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Objectives Matriks (OMAX) yang terdiri dari enam kriteria terpilih yaitu kriteria minimasi: jumlah jam lembur, waktu kerja karyawan yang terbuang , jumlah karyawan yang tidak hadir, jumlah produk cacat, jumlah produk scrap serta efisiensi penggunaan tenaga kerja. Sedangkan untuk pengukuran kepuasan kerja menggunakan aspek-aspek dalam Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pentyebaran kuesioner ke 8 karyawan pada bagian Beam House. Kemudian untuk mengetahui hubungan antara produktivitas karyawan dengan kepuasan kerja karyawan digunakan uji korelasi Spearman dengan menggunakan software SPSS ver 13.00. Rata – rata Indeks produktivitas tiap karyawan pada bagian Beam House selama periode perhitungan bulan Januari–Mei 2006 berturut – turut adalah 186.84 %, 188.1 %, 190.41 %, 216.45 %, 181.59 %, 205.63 %, 174.77 %, 219.68 %, 206.03 %, 154,8 % dan 159.83, dan secara keseluruhan rata –rata indeks produktivitas adalah sebesar 189.47 %. Sedangkan hasil pengukuran kepuasan kerja untuk bagian Beam House adalah sebagai berikut 2.90, 3.30, 3, 3.50, 3, 4, 3 and 4.50. Ini berarti rata – rata karyawan bagian Beam House memiliki perasaan cukup puas. Adapun faktor yang dirasa puas oleh karyawan adalah faktor penggunaan kemampuan,keaktifan dalam bekerja, kemandirian, tanggung jawab, nilai moral, status sosial, kemampuan atasan, pelayanan sosial, gaya kepemimpinan atasan dan penerapan kebijakan. Sedangkan faktor kepuasan kerja yang penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan kerja adalah faktor lingkungan kerja, kompensasi, penggunaan kemampuan dan faktor promosi. Korelasi antara produktivitas dengan kepuasan kerja adalah +0,822. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan terhadap keduanya. Karena nilai rs hitung > rs tabel (0.822 > 0.643) berarti antara produktivitas dengan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan, karena itu perusahaan harus memperhatikan kepuasan kerja karyawannya supaya produktivitasnya baik. Saran-saran yang diusulkan untuk peningkatan produktivitas adalah memberikan tunjangan – tunjangan yang hanya ada pada bagian produksi Beam House, melakukan program perawatan dan pembersihan mesin secara rutin, memberikan alat pengukur waktu kerja dan sanksi tegas bagi karyawan yang melakukan kesalahan pada proses produksi, menambah atap untuk menutupi tempat penjemuran kulit, membuat perjanjian hukum yang jelas dengan bagian pemasok mengenai standarisasi waktu dan sanksi akan kedatangan barang ke pabrik serta menambah jumlah pasokan kulit yang sudah diolah dan siap diproses lebih lanjut. |