Rumah sakit yang bergerak datam petayanan jasa Kesehatan harus memperhatikan kualitas untuk memenangkan persaingannya. Menjaga kualitas rumah sakit bukanlah hal yang mudah bagi pengelola rumah sakit mengingat pelayanan yang diberikan berhubungan dengan hidup customer, yaitu pasien. Penenapan Balance Scorecard untuk mengukur kinerja dengan melihat empat perspektif didalamnya, tidak hanya memperhatikan faktor keuangan saja, namun juga memperhatikan perspektif petanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penerapan Balance Scorecard yang selama mi masih sangat jarang diimplementasikan di rumah sakit ternyata dapat dilakukan. Hal ini sangat membantu RS PGI CIKINI untuk menilai kinerjanya tebih balk kanena penggunaan empat perspektif Balance Scorecard yang juga memperhatikan kepuasan petanggan, proses internal bisnis, dan pembelajaran - pertumbuhan yang membenikan suatu gambaran sampai sejauh mana tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang perusahaan akan tercapai. HasH penelitian penulis menunjukkan bahwa Balance Scorecard dapat dimmplementasikan tidak hanya di perusahaan dagang atau manufaktur saja, tapi dapat dilakukan pada jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Namun yang menjadi kendala adalah proses pelayanan purnajual yang sangat tidak dmperhatikan oleh rumah sakit mengingat kesehatan adalah suatu hal yang dapat dianalisa namun dapat benubah setiap saat. Penulis juga memberikan saran kepada rumah sakit yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan bagi manajemen rumah sakit untuk pengambilan Iangkah — Iangkah perbaikan di masa yang akan datang. |