Pembelian merupakan langkah awal yang penting dalam suatu perusahaan manufaktur karena merupakan awal dari proses produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari fungsi pembelian, menilai ketaatan pelaksanaan pembelian terhadap prosedur yang berlaku, serta menilai sehat atau tidaknya prosedur tersebut. Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah jumlah transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan pada periode Juli 2004 – Juli 2005 kemudian data diolah dengan cara melakukan pengujian ketaatan dan menggunakan pertimbangan profesional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur pembelian dan sistem pengendalian intern sudah berjalan dengan cukup baik walaupun masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain bukti kas keluar yang tidak diberi cap “lunas”, bagian akuntansi belum sepenuhnya membuat jurnal dan transaksi pembelian, harga pembelian bahan baku yang tidak konstan, serta tembusan Purchase Order yang tidak disampaikan ke bagian Gudang. Tetapi secara keseluruhan Fungsi Pembelian pada PT Yamaha Motor Electronics Indonesia sudah berjalan dengan cukup efisien dan efektif karena selalu membuat surat penawaran harga sebelum melakukan pembelian, selalu memanfaatkan potongan tunai, pembelian didasarkan atas EOQ, serta adanya pemisahan tugas yang baik dan fasilitas pergudangan yang baik. Untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi Pembelian, maka penulis memberikan saran agar perusahaan sebaiknya memberikan cap “lunas” pada setiap bukti kas keluar, mengadakan pengecekan berkala atas transaksi pembelian, mengadakan perjanjian harga bahan baku dengan supplier, menyampaikan tembusan Purchase Order ke bagian Gudang, serta mencantumkan kondisi dan kuantitas barang yang diterima dari supplier. |