Anda belum login :: 04 Jun 2025 15:09 WIB
Detail
BukuODHA dan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar
Bibliografi
Author: Irwanto ; Moeliono, Laurike
Topik: HIV; AIDS; Narkoba; ODHA
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Komisi Penanggulangan AIDS Nasional     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Research Report
Fulltext: ODHA dan akses pelayanan kesehatan dasar.pdf (1.04MB; 35 download)
Abstract
Infeksi HIV dan AIDS di Indonesia telah dilaporkan secara resmi sejak tahun 1987. UNAIDS/WHO(2005) memperkirakan ada sekitar 53,000-180,000 orang yang hidup dengan HIV dan AIDS di Indonesia dan menurut Dept Kesehatan RI 2005 48% kasus yang dilaporkan berasal dan kalangan pengguna narkoba suntik (penasun). Di banyak provinsi, lebih dan 60-90% kasus yang dilaporkan juga berasal dan kalangan penasun Umumnya infeksi terjadi pada usia muda dan usia produktif. Sehubungan dengan itu, pemerintah telah membuat komitmen serius untuk meningkatkan surveilans seperti meningkatkan rawatan, dukungan, dan pengobatan. Pada akhir 2005, pengobatan anti retroviral (ARV) telah disediakan untuk 10.000 dari penkiraan 15,000 ODHA yang membutuhkan pengobatan ini melalui program 3 by 5. Di samping itu, berbagai upaya pencegahan juga dilakukan dengan peningkatan cakupan layanan, terutama akses jarum steril, pengobatan substitusi, tes dan konseling sukarela VCT, perawatan medis, dan kelompok dukungan. Studi ini bertujuan memahami pengalaman para ODHA dalam memperoleh semua layanan tersebut dan sekaligus juga ingin melibatkan dan meningkatkan kualitas ODHA dalam penelitian partisipatif ini. Duabelas orang ODHA bersama 11 peneliti LSM telah direkrut untuk penelitian ini dan mereka memperoleh latihan dalam survei dan penelitian partisipatif dan bertugas mengumpulkan data dan kalangan kelompok sebaya mereka dan petugas pelayan di tempat tinggal mereka di Jakarta, Jawa Barat (Bandung, Sukabumi , Tasikmalaya), Jawa Tengah (Semarang dan Salatiga), Jawa Timur (Surabaya, Malang dan D.I.Yogjakarta). Sebanyak 270 ODHA (64% laki-laki, 29% perempuan, dan 8% waria) menjadi responden survei ini dan 94 di antaranya mengikuti juga dalam exit interview, sebanyak 14 FGD dilakukan, 109 petugas layanan diinterview, dan 11 fasilitas telah diobservasi. Usia rata-rata dan responden laki-laki berusia 28 tahun, perempuan 31 tahun , dan waria 25 tahun. Survei mengindikasikan bahwa ko-infeksi yang paling sering tenjadi pada responden adalah hepatitis C, terutama pada perasun. Dua penyakit lain yang sering ditemukan adalah IMS dan TBC. Ketika ditanya mengenai siapa yang paling berperan memberikan dukungan, kebanyakan menjawab bawah pasangan seksual dan teman terdekat mereka yang yang terdekat, kecuali responden laki-laki yang merasa orang tua merekalah yang paling memberikan dukungan. Sehubungan dengan itu, responden menyatakan bhawa bahwa pasangan seksual dan teman terdekat mereka umumnya mengetahui status HIV mereka. Responden laki-laki lebih banyak yang menganggap orang tua mengetahui status HIV mereka dibandingkan responden lain.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)