Paguyuban Soverdia Paroki Santo Arnoldus Bekasi memiliki spiritualitas doa mendoakan para imam, biarawan-biarawati. Minimnya partisipan aktif dalam
Soverdia berkaitan dengan masalah penghayatan spiritualitas doa dalam hidup sehari-hari. Soverdia perlu melakukan upaya-upaya pengembangan untuk mengatasi masalah tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk membantu kelompok lebih
menghayati spiritualitas doa Soverdia.Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian secara kualitatif.Penulis memakai teknik wawancara mendalam dengan tiga orang perintis berdirinya Soverdia. Wawancara dengan moderator dan studi pustaka, penulis lakukan demi kelengkapan data.
Hasil penelitian berdasarkan wawancara nunjukkan bahwa para anggota cukup memahami spiritualitas doa Soverdia. Mereka menghayati dan engamalkan spiritualitas doa tersebut dalam hidup sehari-hari. Soverdia bertanggung jawab untuk mengatasi masalah-masalah sekitar penghayatan spiritualitas doa anggota. Tiap anggota melakukan pembinaan spiritualitas doa dalam keluarga sesuai dengan kondisinya masing-masing. Spiritualitas doa
Soverdia mengacu kepada spiritualitas doa induknya yaitu SVD. Spiritualitas misioner yang berpusat kepada Allah Tritunggal dan sabda-Nya menjadi inti spiritualitasnya. Spiritualitas doa Soverdia tertuang dalam dasar, kewajiban, dan
keuntungan rohani. Soverdia mempunyai pedoman dasar dan buku doa wajib bagi para anggotanya.
Penulis menyimpulkan bahwa Soverdia perlu membuat suatu bentuk katekese bagi para anggota. Upaya ini hendaknya memperhatikan pengertian,tujuan, dan prinsip-prinsip katekese yang berlaku. Salah satu caranya adalah dengan membuat dan melaksanakan program tahunan. Program itu bisa bervariasi bentuknya, seperti: retret, rekoleksi, dan seminar. Tujuannya agar anggota Soverdia semakin menghayati spiritualitas doa sehingga sungguh menjadi cara hidup di dunia ini bersama Allah. |