Mahasiswa merupakan individu yang berada pada tahap dewasa awal,dengan rentang usia yang berkisar antara 17-30 tahun, melaksanakan kegiatan pendidikan pada suatu perguruan tinggi untuk mencapai kemantapan dalam suatu bidang professional tertentu, yang kemudian tumbuh menjadi manusia penganalisa dan mengembangkan kemampuan penalaran individualnya. Sebagai warga negara yang tidak memiliki fungsi pemerintahan namun memiliki hak untuk mempengaruhi pejabat negara, serta menyadari dirinya sebagai kaum intelektual yang dituntut untuk melihat, mengetahui, menyadari dan merasakan kondisi masyarakatnya yang sedang mengalami krisis, mahasiswa tergerak untuk mengemukakan pendapat dalam rangka membela kepentingan rakyat dengan cara terjun langsung berpartisipasi politik.Mahasiswa dalamberpartisipasi politik untuk mengemukakan aspirasi rakyat banyak, harus mempunyai keyakinan diri terlebih dahulu akan kemampuannya dalam engemukakan pendapat dan melakukan segala kegiatan partisipasi politik tersebut. Hal ini dikarenakan banyak hambatan yang dapat menghalangi kegiatan partisipasi politik mahasiswa, seperti kebijakan yang dilakukan pihak kampus, dan juga keberatan dari pihak keluarga. Suatu keyakinan diri individu terhadap kemampuannya sendiri untuk mencapai suatu tujuan mulia yaitu membela kepentingan rakyat banyak menuju kesejahteraan sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap manusia mempunyai keyakinan dalam dirinya akan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan, ketika menghadapi suatu situasi sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan, yang disebut self efficacy. Self Efficacy dalam hal ini adalah keyakinan dari mahasiswa itu sendiri untuk berpartisipasi politik dengan tujuan membela kepentingan rakyat ketika rakyat dirugikan oleh kebijakan pemerintah.Penelitian ini bersifat non eksperimental, karena peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi terhadap variabel bebas. Secara lebih spesifik penelitian ini merupakan penelitian korelasional karena ingin melihat hubungan antar dua variabel yaitu self efficacy dan partisipasi politik, dengan menggunakan metode statistik korelasi. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik accidental sampling. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 82 orang. Ada dua buah kuesioner yang dibuat sebagai alat ukur dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang mengukur Self Efficacy (25 item), yang dikonstruksikan sendiri oleh peneliti dan kuesioner yang mengukur Partisipasi Politik (49 item), yang dikonstruksikan oleh dosen penanggung jawab penelitian payung Partisipasi Politik.Hasil uji reliabilitas alat ukur self efficacy sebesar 0,926, sedangkan hasil uji reliabilitas alat ukur partisipasi politik sebesar 0,955. Hasil pengujian korelasi dengan rumus Pearson Product Moment Correlation yaitu sebesar 0,662, dengan taraf signifikansi a sebesar 0,05 dengan df sebesar 80 dan r table = 0,1829. Dengan kata lain hipotesa alternative yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan partisipasi politik pada mahasiswa/I di Jakarta diterima. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,662 juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel penelitian.Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan partisipasi politik pada mahasiswa/I di Jakarta, dimana hasil self efficacy yang rendah cenderung sedang dan partisipasi politik yang rendah. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya memiliki keyakinan diri untuk mampu melakukan kegiatan-kegiatan dalam partisipasi politik, namun karena kurangnya kesempatan maupun perasaan enggan/ malas untuk berpartisipasi politik membuat mereka jarang atau bahkan tidak pernah ikut terlibat dalam partisipasi politik. |