Di kehidupan sehari-hari hampir semua bidang membutuhkan kemampuan analogi, seperti dalam berbahasa, berpikir, dan berkomunikasi. Analogi yang akan dibahas disini adalah analogi verbal. Selain berguna dalam komunikasi sehari-hari analogi verbal juga berperan penting dalam problem solving, persepsi, memory, dapat mengembangkan pemikiran yang logis, visual awareness, verbal proficiency, dan untuk melatih pemahaman konsep-konsep dan kata-kata.Dalam menyelesaikan persoalan analogi verbal dibutuhkan fleksibilitas berpikir, logika berpikir, kemauan untuk berpikir eksploratif, serta sistem berpikir yang sama prinsipnya dengan structure mapping theory yang dibahas dalam Psikologi Kognitif, yaitu memetakan pengetahuan dari domain tertentu dan menempatkannya pada target domain yang diminta. Analogi verbal biasanya merupakan bagian dari suatu alat tes intelegensi seperti pada Intelligence Structure Test (IST) atau tes-tes aptitude seperti TKD. Tes Kemampuan Diferensial ini termasuk alat tes aptitude yang biasa digunakan untuk penjurusan SMU/SMK. Salah satu karakteristik alat tes aptitude adalah penggunaan alat tes untuk kepentingan memprediksi. Maka TKD subtes Analogi Verbal ini memiliki kekuatan untuk memprediksi berbagai hal, seperti prediksi prestasi siswa SMK Tarakanita Pulo Raya di penjurusan masing-masing. Namun untuk dapat akurat dalam memprediksi, suatu alat tes harus teruji dahulu kelayakannya, begitu juga dengan TKD ini. Uji kelayakan dilakukan dengan menghitung validitas dan reliabilitas, sebelumnya juga dilakukan analisa item. Uji validitas yang dilakukan adalah content validity (derajat kesulitan (cp), daya diskriminasi (d-index, t test, rbis) dan pilihan jawaban--yang sudah tercakup dalam analisis item), validitas konstruk (rbis), dan juga prediktif (r pearson dan difference between coefficient of correlation). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Split Half. Melalui penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa ada beberapa item yang tidak mengukur analogi verbal. Lalu alat tes memiliki daya prediksi pada penjurusan tertentu yang mata pelajarannya ada yang berkaitan dengan kemampuan analogi verbal, serta tidak ada perbedaan daya prediksi diantara penjurusan-penjurusan yang ada. Kesimpulan lainnya yang didapat adalah bahwa alat tes reliabel, atau kedua belahan konsisten mengukur kemampuan analogi verbal seseorang. |