Anda belum login :: 07 Jun 2025 06:36 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Peranan Kecerdasan Spiritual Dalam Pengambilan Keputusan Seorang Pemimpin
Bibliografi
Author:
Arif, Andree
;
Kristyanti, Johana Rosalina
(Advisor)
Topik:
Gambaran Peranan Kecerdasan Spiritual
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Andree Arif's Undergraduate Theses.pdf
(442.33KB;
64 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1001
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Pemimpin adalah faktor penting dalam sebuah organisasi. Baik organisasi yang memiliki banyak pengikut ataupun yang sedikit tetap membutuhkan peran seorang pemimpin dalam menjalankan organisasi tersebut. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, seseorang harus dipersiapkan melalui beberapa tahapan seperti pendidikan, pelatihan, serta pengalaman yang relevan (Wildan, 2004). Menurut Suroso (2004),kekuatan kepemimpinan tidak hanya tergantung dari bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi pengikutnya, akan tetapi ia juga harus mampu untuk mengatasi kesulitan dan kebutuhan para pengikutnya secara optimal. Menurut Saigan (1990), tolak ukur utama yang biasa digunakan untuk mengukur efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan dalam mengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin haruslah bijaksana. Keputusan yang diambil oleh pemimpin seharusnya berguna untuk organisasi yang dipimpinnya. Akan tetapi, banyak pemimpin besar jatuh dan menjadi ‘salah’ secara moral. Keputusan menjadi bermakna dan efektif jika dilandasi oleh kecerdasan spiritual (SQ) yang menjadi landasan ‘moral’ bagi pemimpin.Jadi dapat dikatakan, seorang pemimpin yang memiliki SQ mengambil keputusan yang lebih efektif bagi organisasinya Gambaran kecerdasan spiritual pada pemimpin akan menjadi lengkap dan nyata saat pemimpin juga dinilai dari pengikutnya. Dinamika penelitian akan menjadi lengkap dan objektif ketika peneliti dapat melihat gambaran kecerdasan spiritual pemimpin dari perspektif seorang pemimpin dan juga efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin tersebut dari perspektif pengikutnya.Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif. Alasannya karena hanya dengan pendekatan kualitatif dapat dilihat dinamika para pemimpin dalam menjalankan pemimpinannya dengan kecerdasan spiritual. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Pemimpin yang diwawancara berjumlah dua orang yang berkedudukan manajerial ke atas, serta masing-masing satu orang pengikutnya.Hasil analisa data dengan menggunakan interpretasi analisis induktif dan pendekatan holistik enunjukan bahwa kedua pemimpin memiliki kecerdasan spiritual yang dibutuhkan dalam menjalankan organisasinya. Hal ini ditunjukan dengan jelas adanya visi, makna dan nilai yang dianut oleh masing-masing pemimpin. Visi, makna dan nilai diperoleh para pemimpin dalam kehidupannya sehari-hari yang dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Kedua pemimpin yang menjadi responden terlihat menggunakan,dan bahkan mengandalkan kecerdasan spiritual dalam pengambilan keputusan. Dua faktor utama dari kecerdasan spiritual yang sangat terlihat peranannya dalam pengambilan keputusan adalah visi pemimpin untuk organisasinya serta nilai hidup yang dipegang teguh. Hasil menarik lainnya yang muncul dari penelitan ini adalah peranan piritualitas itu sendiri yang diabaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba untuk melihat kecerdasan spiritual tanpa ada pengaruh latar belakang agama yang nantinya akan membuat hasil penelitian menjadi subjektif. Hasil dari penelitian ini berada diluar dugaan peneliti. Kenyataan bahwa pemimpin yang efektif dan memiliki kecerdasan spiritual ternyata melandaskan hidupnya dari agama yang dianutnya. Jadi, kecerdasan spiritual bukan sekedar pernyataan ilmiah yang mengeyampingkan agama. Namun, Tuhan sebagai landasan utama adalah tempat dimana pemimpin dapat menemukan kecerdasan spiritual apalagi kecerdasan spiritual yang ditekankan adalah visi, makna dan nilai. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah objektivitas penelitian, yaitu dengan menambah jumlah pengikut yang diwawancara, menggunakan buku aslinya, adanya responden tambahan pada pemimpin, organisasi waktu,pengambilan data lebih dari satu kali untuk kekayaan data, dan data langsung diinterpretasi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)