Anda belum login :: 01 May 2025 13:19 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat IGD Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo
Bibliografi
Author: Rahardjo, Christian Wibisono ; Kembaren, Esther Muliana (Advisor)
Topik: Hubungan Antara Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Stres Kerja
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Christian Wibisono Rahardjo's Undergraduate Theses.pdf (436.99KB; 166 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1073
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kedudukan perawat dalam sebuah rumah sakit amatlah penting karena mereka adalah satu-satunya profesi tenaga kesehatan yang dituntut secara 24 jam berada disamping pasien. Hal ini terlihat secara nyata pada perawat IGD sebuah rumah sakit.Pada rumah sakit rujukan pusat seperti RSCM dengan ramainya pasien yang masuk ke IGD yang ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) maka semakin banyak juga pasien yang harus ditangani oleh perawat IGD RSCM. Perawat IGD merupakan suatu pekerjaan yang memiliki peran dan kondisi tertentu. Hal ini menimbulkan persepsi pada perawat IGD mengenai kesejahteraannya baik secara fisik maupun psikologis sehubungan dengan pemenuhan kebutuhankebutuhan penting pada diri perawat IGD. Aspek-aspek yang mempengaruhi persepsi mengenai kesejahteraan fisik dan psikologis ini dibahas dalam suatu konsep yang bernama kualitas kehidupan kerja. Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan terhadap kesejahteraannya dalam pekerjaan, baik secara fisik maupun psikologis,sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan penting dirinya melalui pengalaman kerja dalam suatu organisasi. Faktor-faktor kualitas kehidupan kerja adalah kompensasi yang adil dan memadai, lingkungan fisik, variasi dalam pekerjaan,pertumbuhan dan perkembangan, rasa aman, supervisi, paritisipasi, integrasi sosial, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan di luar kerja, relevansi sosial dari pekerjaan.Gambaran mengenai pemenuhan aspek kualitas kehidupan kerja perawat IGD rumah sakit RSCM menunjukkan bahwa terhadap kesenjangan pemenuhan aspek-aspek kualitas kehidupan kerja. Kesenjangan tersebut tampak pada aspek kompensasi dimana gaji dan tunjangan yang mereka dapatkan belum terasa cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kesenjangan juga ditemukan pada faktor lingkungan fisik dimana para perawat rentan terkena paparan zat-zat kimia. Dengan melihat peran yang harus dijalankan oleh para perawat IGD dan juga adanya kesenjangan pada aspek kualitas kehidupan kerja yang ada, maka hal ini tentu saja menimbulkan persepsi tersendiri bagi para perawat IGD RSCM dalam pekerjaannya.Dilain pihak karyawan lebih bereaksi berdasarkan persepsi mereka mengenai kenyataan daripada kenyataan itu sendiri. Persepsi merupakan moderator antara sumber potensial stres dengan experienced stress. Kualitas kehidupan kerja merupakan persepsi mengenai kesejahteraan dalam pekerjaan seorang karyawan. Kesejahteraan dilihat dari pemenuhan faktor-faktor kualitas kehidupan kerja. Faktor-faktor yang terdapat dalam kualitas kehidupan kerja juga termasuk faktor yang terdapat di dalam stres kerja. Secara tidak langsung kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu moderator dari terjadinya stres kerja. Melihat bahwa kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu moderator antara sumber stres dengan stres kerja, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan stres kerja pada perawat IGD Cipto Magunkusumo.Untuk melihat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan stres kerja,peneliti menggunakan alat ukur kualitas kehidupan kerja yang dibuat berdasarkan 10 dimensi kualitas kehidupan kerja dan alat ukur stres kerja yang dibuat dari 3 dimensi gejala stres kerja. Karakterisitik sampel pada penelitian ini adalah perawat IGD RSCM yang masih aktif bekerja di IGD rumah sakit RSCM. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 77 orang.Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat negatif antara kualitas kehidupan kerja dengan stres kerja pada perawat IGD RSCM. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan faktor-faktor kualitas kehidupan kerja yang berhubungan negatif dengan stres kerja. Faktor- faktor tersebut adalah kompensasi yang adil dan memadai, pertumbuhan dan perkembangan dalam pekerjaan, supervisi, partisipasi, integrasi sosial, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan diluar kerja, dan relevansi sosial dari pekerjaan. Dari hasil penelitian ini juga diketahui faktorfaktor kualitas kerja yang dipersepsikan oleh perawat IGD sudah cenderung terpenuhi oleh pihak rumah sakit diantaranya lingkungan fisik, variasi dalam pekerjaan, pertumbuhan dan perkembangan, rasa aman, supervisi, partisipasi, integrasi sosial,keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan diluar kerja, dan relevansi sosial dari pekerjaan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa faktor lingkungan fisik, kompensasi, dan rasa aman merupakan faktor yang dianggap penting dalam pekerjaan mereka sebagai perawat.Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin terpenuhi kualitas kehidupan kerja pada perawat IGD RSCM, maka semakin rendah stres kerja mereka.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.0625 second(s)