Dalam membina calon atlit di masa mendatang, seringkali ditemukan bahwa banyak sekali atlit yang berhenti sebelum mencapai prestasi maksimal. Banyaknya atlit yang berhenti sebelum mencapai prestasi memumjukan bahwa dalam mengikuti program latihan olahraga, ada beberapa hal yang mampu mempertahankan ketertarikan individu terhadap program olahraga tersebut sehingga individu tersebut terus mengikuti program secara baik dan benar. Kenyataan bahwa, partisipasi program olahraga merupakan sebuah behaviour, dan semua behaviour didasarkan kepada motivasi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan yang ada pada seorang individu, maka penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada satu atau lebih psychogenic needs, yang berhubungan dengan behaviour partisipasi program olahraga. sychogenic needs yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan-kebutuhan manusia selain kebutuhan yang berkaitan secara langsung dengan keperluan biologis, yang biasa terletak di pikiran sadar atau taksadar.Penelitian ini bersifat non-experimental, dimana peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah psychogenic needs yang diukur oleh Edwards Personal Preference Schedule (E.P.P.S.), serta skor partisipasi program olahraga yang diukur secara internal oleh program bola basket P.S.K.D. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan pengukuran terhadap Psychogenic needs menurut E.P.P.S pada subyek, kemudian melakukan t-test, dan korelasi Pearson untuk melihat apakah ada Psychogenic Needs yang berkorelasi/berhubungan dengan skor partisipasi program olahraga.Dalam penelitian ini, jumlah responden yang ikut serta adalah 76 orang, terdiri dari 42 responden perempuan, dan 34 responden pria. Karena E.P.P.S. membedakan gender dalam melakukan pengukuran, maka peneliti membagi subyek kedalam dua kelompok sesuai gender. Pengujian statistik terhadap data yang terkumpul dari kelompok subyek putri, menunjukan bahwa korelasi nyata hanya ditemukan pada perhitungan ii korelasi antara partisipasi program olahraga, dengan n.deference. Pada kelompok subyek putra, hasil pengujian statistik menunjukan bahwa tidak ada psychogenic needs yang berkorelasi dengan partisipasi program olahraga. Selain itu penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada salah satu psychogenic needs tertentu yang menonjol dalam hubungannya dengan partispasi program olahraga, tapi bahwa penyebaran skor psychogenic needs relatif berimbang. Kenyataan tersebut menunjukan bahwa masingmasing indivdu yang berpartispasi dalam program olahraga memiliki psychogenic need yang berbeda-beda. Dari hasil penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa dalam merancang program olahraga, pengurus/pelatih program perlu merancang program yang mampu memenuhi berbagai macam psychongenic needs, dan tidak hanya memfokuskan programnya pemenuhan beberapa psychogenic needs tertentu saja. |