Keakuratan dan kecepatan diagnostik dan identifikasi parasit malaria dibutuhkan untuk mencegah perawatan yang salah yang dapat mengakibatkan resistensi obat-obatan pada Plasmodium sp. Untuk mendiagnostik malaria secara rutin, dapat digunakan 2 metode yaitu semi nested PCR dan real time PCR. Pada penelitian ini, kami membandingkan keakuratan dari kedua teknik PCR tersebut. Pada pengujian, 51 sampel darah yang diambil dari pasien di Papua dianalisa dengan menggunakan kedua teknik PCR. Dari hasil PCR, ditunjukkan 40 dari 51 sampel (78,43%) memiliki hasil yang konsisten pada pengujian dengan kedua metode. Sedangkan sisa dari sampel (11 sampel) memberikan hasil yang berbeda ketika diujikan dengan kedua metode. Untuk memeriksa keakuratan kedua metode, dilakukan validasi data. Dari hasil validasi data, metode semi nested PCR memberikan hasil diagnostik dan identifikasi yang berbeda antara pengujian pertama dan pengujian kedua sedangkan real time PCR memberikan hasil diagnostik dan identifikasi yang sama antara pengujian pertama dan pengujian kedua. Selain itu, dari pengujian dengan kurva standar dan Genequant, diketahui tingkat sensitifitas metode real time PCR yaitu 18,5 pg/?l sama seperti tingkat sensitifitas dari metode semi nested PCR. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa metode real time PCR lebih akurat daripada semi nested PCR. |