Persaingan bisnis ritel yang semakin ketat akhir-akhir ini memaksa beberapa pelaku bisnis ritel melakukan inovasi sehingga tidak kehilangan konsumen. Hero Supermarket yang sebagai salah satu pioneer bisnis ritel di Indonesia saat ini seperti kehilangan posisinya, Hero sebagai supermarket terhimpit oleh dua bentuk lain bisnis ritel, yaitu minimarket dan hypermarket, oleh karena itu diperlukan strategi positioning baru yang sesuai dengan situasi pasar saat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan pengolahan data menggunakan program SPSS 13 for Windows untuk membentuk peta posisi berdasarkan atribut dan peta posisi perbandingan berpasangan dengan menggunakan MDS (MultiDimesional scalling). Selain itu pengolahan data juga mengukur tingkat kepuasan dan preferensi responden terhadap beberapa merek tempat belanja dibisnis ritel. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hero merupakan sebuah tempat belanja dengan banyak kelebihan, karena berkinerja baik pada hampir semua variabel yang diuji, dan pada peta posisi perbandingan berpasangan Hero paling sama dengan Hari-hari pasar swalayan. Namun pada preferensi tempat belanja pesaing dekat Hero adalah Carrefour, karena Carrefour selalu menjadi preferensi pertama untuk dikunjungi. Hasil peta posisi berbasis atribut dan peta posisi perbandingan berpasangan menunjukan bahwa keduanya mempunyai korelasi negatif. Usulan strategi yang diberikan adalah dengan menggunakan kelebihan Hero sebagai pioneer dibisnis ritel di Indonesia dengan pemodal domestik, Hero berposisi sebagai supermarket yang milik Indonesia dan berkominten terhadap bangsa Indonesia dan bukan merupakan franchise dari pemodal asing.selain itu Hero dapat berfokus pada toko jenis A+ yang memang menjadi identitas Hero saat ini. |