Anda belum login :: 04 Jun 2025 12:50 WIB
Detail
BukuPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN ALGORITMA SMITH DAN PENDEKATAN BRANCH AND BOUND DENGAN KRITERIA MINIMASI WEIGHTED SUM OF COMPLETION TIMES (Studi Kasus : PT. Kyoda Mas Mulia, Tangerang)
Bibliografi
Author: Martin ; Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor)
Topik: Penjadwalan Produksi Flowshop; Algoritma Smith; Branch & Bound; Weighted Sum of Completion Times; Makespan; Mean Flow Time; Tardiness.
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Martin Saswita's Undergraduate Theses.pdf (1.88MB; 99 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-285
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Kyoda Mas Mulia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri besi komponen motor, gear dan elektrik. Masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam hal menyelesaikan
pesanan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Masalah ini akan diselesaikan dengan penjadwalan produksi yang hasil akhirnya dapat dilihat dalam Gantt Chart. Melalui data yang telah dikumpulkan, dapat diketahui bahwa stasiun 5 merupakan stasiun yang constraint, dimana produk yang mengantri untuk dikerjakan sangatlah banyak dibandingkan dengan antrian produk atau lama antrian di sumber daya yang lain. Penetapan stasiun 5 sebagai stasiun constraint dipengaruhi oleh lamanya waktu operasi tiap – tiap produk yang diproduksi dan
jumlah mesin yang tersedia pada stasiun 5. Oleh karena itu penjadwalan dilakukan pada stasiun yang constraint Dalam mengatasi masalah penyelesaian pesanan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka akan digunakan penjadwalan produksi dengan algoritma Smith dan pendekatan Branch & Bound. Kriteria yang digunakan adalah minimasi total bobot waktu penyelesaian (Weighted Sum of Completion Times), minimasi Makespan, minimasi Total Completion Times, minimasi Mean Flow Time, minimasi Maximum Flow Time, minimasi Number of Tardy Jobs, minimasi Maximum Tardiness dan minimasi Mean Tardiness. Langkah pertama yang dilakukan adalah perhitungan penyesuaian due date dengan algoritma Zijm,
kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan urutan order sesuai dengan
algoritma terpilih. Setelah itu dilakukan pendistribusian order ke seluruh stasiun
kerja yang mempertimbangkan minimasi waktu set up. Berdasarkan algoritma yang dikembangkan ini dapat dihasilkan penjadwalan yang rinci pada setiap
stasiun kerja serta jadwal mesin yang digunakan untuk mengerjakan setiap order. Kemudian metode penjadwalan yang diusulkan saat ini akan dibandingkan dengan metode yang diterapkan perusahaan saat ini. Dari hasil pengolahan data
berdasarkan data order periode 5 maret 2007 dengan metode saat ini diperoleh Weighted Sum of Completion Times sebesar 79218.435 menit, Makespan sebesar 1377.6162 menit, Total Completion Times sebesar 13390.6796 menit, Mean Flow Time sebesar 574.9074 menit, Maximum Flow Time sebesar 681.5329 menit, Number of Tardy Jobs sebesar 5 order, Maximum Tardiness sebesar 117.6162 menit dan Mean Tardiness sebesar 60.4513 menit. Sementara pada metode usulan
diperoleh Weighted Sum of Completion Times sebesar 71422.0068 menit, Makespan sebesar 1372.616 menit, Total Completion Times sebesar 11791.4722 menit, Mean Flow Time sebesar 437.2552 menit, Maximum Flow Time sebesar
664.5329 menit, Number of Tardy Jobs sebesar 0 order, Maximum Tardiness sebesar 0 menit dan Mean Tardiness sebesar 0 menit.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)