Remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial - emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 – 13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun. Perubahan biologis, kognitif, dan sosial – emosional yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada kemandirian. Orangtua tunggal adalah istri atau suami yang ditinggal oleh pasangannya karena perceraian atau kematian yang memiliki tanggung jawab cukup berat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis dari anak remaja selain membantu permasalahan pendidikan yang juga merupakan tanggung jawab orangtua yang tidak bisa diabaikan. Tanggung jawab yang demikian besar tersebut mendatangkan rasa cemas dan khawatir yang secara langsung maupun tidak langsung dan dapat mempengaruhi interaksi Ibu dan anak. Permasalahan yang dihadapi oleh remaja pada umumnya adalah permasalahan yang berkaitan dengan psikis dan sosial. Permasalahan psikis sering terjadi sebagai akibat dari permasalahan fisik yang dihadapi oleh remaja, di antaranya rasa malu atau minder sebagai akibat berat badan yang berlebihan, jerawat dan lainnya. Beberapa permasalahan psikis umum yang dialami oleh remaja baik putera maupun puteri antara lain rasa kurang percaya diri, motivasi yang tidak stabil, krisis identitas, emosi yang labil, penolakan dari kelompok dan berbagai kecemasan. Metode yang digunakan adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan detail. Studi kasus umumnya menghasilkan gambaran kasus dari hasil pengumpulan dan analisis data kasus dalam satu jangka waktu tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai permasalahan tiga remaja putera (ARD, SG, dan RJ) yang mempunyai orangtua tunggal (ibu), berdomisili di daerah perumahan Bintaro Jaya, dan ibu sebagai orangtua tunggal menghadapi remaja yang mempunyai permasalahan psikis dan sosial. Hasil penelitian ketiga subyek menunjukkan permasalahan yang dialami para subjek adalah permasalahan yang berkaitan dengan psikis, hubungan dengan keluarga dan hubungan dengan orang lain. Saran yang dapat disampaikan kepada ibu sebagai orangtua tunggal adalah: (1) ibu tunggal harus mampu berperan ganda yaitu sebagai ayah maupun ibu dalam memecahkan masalah psikis yang dirasakan oleh remaja, (2) ibu adalah sosok/figur dimana otoritas sebagai orangtua tetap terjaga dengan memberikan model perilaku/peran yang baik kepada puteranya yang berusia remaja, (3) ibu tunggal harus dapat membuka diri dan mempunyai kekuatan iman untuk menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan remaja, dan (4) sebagai ibu tunggal diharuskan mempunyai banyak waktu untuk memahami kehidupan remaja dan menjadi remaja sebagai sahabat. |