Pratama Teknik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian spare part alat-alat berat seperti roda gigi traktor, sprocket gear, dan lain-lain. Banyaknya perusahaan sejenis yang juga bergerak dalam bidang pendistribusian spare part alat-alat berat juga menimbulkan persaingan yang tinggi dalam hal memperoleh dan mempertahankan konsumen. Jenis barang yang banyak, memacu perusahaan untuk memperbaiki sistem pencatatan barang sekarang ini yang masih dijalankan secara manual. Sistem informasi persediaan barang yang ada pada saat ini hanya mengandalkan sebuah buku yang disebut sebagai buku stok. Karena banyaknya jumlah item yang harus dikelola dan banyaknya jumlah transaksi harian, maka kadang terjadi kesalahan dari bagian gudang yang mengumpulkan surat jalan dari supplier, faktur penjualan, memo retur penjualan, dan memo retur pembelian dari barang yang keluar atau masuk tiap harinya. Surat-surat yang diperlukan untuk meng-update stok tersebut kadang terselip atau hilang saat akan dilakukan pencatatan tiap harinya. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah barang yang tercantum pada buku stok dengan jumlah barang kenyataan di gudang. Karena itulah diperlukan suatu sistem informasi persediaan barang yang terkomputerisasi sehingga peng-update-an stok barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Perancangan sistem informasi yang terkomputerisasi ini menggunakan metode System Life Cycle (SLC) yang terdiri dari lima tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap analisa, tahap perancangan, tahap penerapan, serta tahap penggunaan. Proses pengolahan sistem informasi usulan yang terkomputerisasi ini menggunakan program Microsoft Access 2003. Pada tahap perancangan digunakan pengolahan data menggunakan Sistem Informasi Logistik yang perancangan databasenya menggunakan beberapa langkah rancangan. Langkah pertama dari pembuatan database ini adalah pembuatan model proses logis yang terdiri dari pembuatan Diagram Konteks sistem dan Data Flow Diagram (DFD). Langkah kedua yaitu pembuatan model data logis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dimana diciptakan hubungan-hubungan antara entitas yang telah ditentukan. Langkah ketiga adalah pembuatan model interface logis menggunakan data-to-process CRUD matrix dan process-to-location association matrix. Setelah itu maka dilakukan pemrograman database yang hasilnya ditunjukkan melalui konstruksi fisik. Langkah terakhir adalah menguji kevalidasian sistem dan verifikasi terhadap output yang dihasilkan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini ternyata didapatkan bahwa sistem informasi persediaan barang usulan yang dibuat melalui program Microsoft Access 2003 dapat mengurangi terjadinya error karena surat jalan, faktur penjualan, memo retur pembelian, dan memo retur penjualan terselip atau hilang saat akan meng-update barang. |