Globalisasi perdagangan dan ekonomi yang sekarang ini kita alami, membuat kompetisi bisnis yang dihadapi oleh banyak perusahaan menjadi semakin ketat. Perusahaan perlu mengukur kinerja usahanya selama ini, untuk dapat terus bertahan atau bahkan tumbuh menjadi lebih besar. Dalam beberapa tahun belakangan ini ada suatu metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja perusahaan selain menggunakan analisis ratio keuangan. Metode tersebut dikenal dengan sebutan Economic Value Added (EVA), yang dianggap memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode ratio keuangan biasa. Untuk dapat memberikan gambaran tehtang metode analisis kinerja di atas, maka dilakukan penelitian dan analisis kinerja keuangan atas PT Jembo Cable Company Tbk untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Analisis kinerja keuangan tersebut selain dilakukan dengan metode EVA juga dibandingkan dengan metode ratio keuangan Return On Equity (ROE). Analisis kinerja keuangan di atas dilakukan untuk dapat memberikan jawaban atas permasalahan, apakah terjadi penciptaan nilai perusahaan selama periode waktu empat tahun operasi perusahaan, mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2002 nilai EVA yang diperoleh perusahaan sebesar negatif Rp 4.927 miliar, tahun 2003 sebesar negatif Rp 2.271 miliar, tahun 2004 sebesar negatif Rp 5.243 miliar, dan tahun 2005 sebesar negatif Rp 2.877 miliar. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja PT Jembo Cable Company Tbk, untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 menghasilkan nilai EVA yang negatif, yang berarti tidak ada penciptaan nilai perusahaan dan berarti pula tidak ada nilai tambah bagi para pemegang saham (shareholders). Pada tahun 2005, walaupun perusahaan mengalami kerugian, tetapi nilai EVA semakin kurang negatif dibanding dengan tahun sebelumnya, berarti ada peningkatan kinerja walaupun belum diperoleh nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Dalam perhitungan dengan metode EVA terdapat biaya modal sendiri (cost of equity) yang merupakan komponen dari biaya modal keseluruhan (cost of capital) yang harus diperhitungkan sebagai pengurang terhadap keuntungan yang diperoleh (NOPAT), namun biaya ini tidak diperhitungkan dalam metode ratio keuangan biasa. Oleh karenanya metode EVA dianggap memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode ratio keuangan biasa. |