| Dewasa ini, masalah kekerasan terhadap anak merupakan masalah yang perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah, mengingat beberapa tahun belakangan ini kekerasan terhadap anak di Indonesia jumlahnya semakin meningkat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan cara studi pustaka dan terjun langsung ke tempat-tempat yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini, guna memperoleh gambaran yang konkret dan praktis tentang masalah kekerasan fisik dan seksual yang menimpa anak-anak Indonesia. Dari penelitian tersebut diketahui faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak antara lain karena faktor ekonomi keluarga, kejiwaan orangtua, kurangnya pendidikan, ataupun karena pengaruh pornografi dan tayangan kekerasan dari berbagai media. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur tentang upaya perlindungan anak adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Namun, undang-undang ini belum disosialisasikan secara baik, mengingat masih jarangnya penggunaan undang-undang tersebut di dalam mengatasi dan menyelesaikan kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak. Di samping itu undang-undang perlindungan anak ini belum memberikan definisi dan batasan-batasan yang jelas mengenai kekerasan itu sendiri. Akibatnya, banyak para penegak hukum yang masih menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai landasan yuridis dalam memberikan hukuman pidana bagi terdakwa yang melakukan kekerasan fisik dan seksual terhadap anak. Untuk itu, pemerintah perlu segera melakukan sosialisasi dan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, guna menjamin kepastian hukum dalam melindungi anak-anak di seluruh Indonesia. |