Anda belum login :: 08 Apr 2025 04:55 WIB
Detail
ArtikelThe efficacy of Rhinos SR on nasal resistance and nasal symptoms in patient with parennial allergic rhinitis : a randomized, double-blind, placebo-controlled study  
Oleh: Setiawati, Arini ; Darmansjah, Iwan ; Mulyarjo ; Parwati, Dwi Reno ; Faiz
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Medical Journal of Indonesia vol. 17 no. 02 (Apr. 2008), page 114.
Topik: loratadine; pseudoephedrine; rhinomanometry; perennial allergic rhinitis
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M35.K.2008.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelRhinos SR adalah kapsul kombinasi tetap loratadine 5 mg dengan pseudoefedrin 60 mg lepas cepat dan pseudoefedrin 60 mg lepas lambat. Studi ini bertujuan untuk menilai efikasi Rhinos SR pada nasal airway resistance (NAR) secara objective dengan rhinomanometer dan gejala-gejala nasal serta nonnasal pada pasien dengan rhinitis alergik sepanjang tahun (RAST) di negara tropis. Ini adalah studi pararel berpembanding plasebo, acak, tersamar ganda, dilakukan pada 59 pasien RAST berobat jalan di klinik THT RS umum Dr. Soetomo, Surabaya. Pasien Laki-laki dan perempuan, menderita RAST sedang sampai berat minimal 2 tahun, berumur 12 tahun keatas dengan total skor gejala nasal (TSGN) =6 dan skor kongesti nasal (SKN) =2, mendapat Rhinos SR atau placebo 2 kali sehari selama 7 hari. Parameter efikasi yang utama adalah berkurangnya nilai-nilai NAR (yang diukur dengan Rhinomanometer pada hari pertama) dari Rhinos SR dibandingkan dengan plasebo. Nilai-nilai NAR dihitung sebagai luas daerah di bawah kurva (area under the curve = AUC) dari NAR terhadap waktu. Parameter efikasi sekunder adalah berkurangnya gejala-gejala klinik (nasal dan non nasal) yang dinilai oleh pasien maupun dokter peneliti setelah 1 minggu penggunaan Rhinos S atau placebo. Dari 59 pasien yang memenuhi syarat, semuanya menyelesaikan studi satu minggu ini. Untuk nilai-nilai NAR, setelah baseline disamakan menjadi 100%, AUC 0-10 jam tidak berbesda bermakna antara Rhinos SR dan Placebo. Akan tetapi waktu pseudoefedrin mencapai kadar puncak, yakni 2 jam untuk yang lepas cepat dan 6 jam untuk yang lepas lambat, maka AUC 0-10 jam dan AUC 0-6 jam Rhinos SR lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan plasebo. TSGN berdasarkan penilaian penderita (jumlah skor 3 pagi terakhir) untuk Rhinos SR menurun 33.0% dari skor awal (p<0,001), untuk plasebo menurun 21,9% dari skor awal (p=0,002), tetapi penurunan oleh Rhinos tidak berbeda bermakna denagn penurunan oleh plasebo. Penurunan TSGN berdasarkan penilaian dokter peneliti, serta penurunan skor kongesti nasal (SKN) dan total skor gejala (nasal dan non nasal), dan bahkan skor masing-masing gejala, berdasarkan penilaian pasien maupun dokter peneliti, menunjukan pola yang sama, yakni Rhinos SR dan plasebo menurunkan gejala secara bermakna dari awal dan penurunan oleh Rhinos Sr lebih besar dibandinkan penurunan oleh plasebo tetapi tidak berbeda bermakna. Dalam studi ini tidak ditemukan efek samping. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pada pasien RAST sedang sampai berat di negara tropis, Rhinos SR efektif dalam mengurangi kongesti nasal dengan penurunan objective NAR. Rhinos SR 2x sehari selama 7 hari juga efektif dalam mengurangi gejala-gejala klinik RAST meskipun tidak mencapai kemaknaan statistik dibandingkan dengan plasebo, serta dapat ditoleransi dengan baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)