Anda belum login :: 24 Jul 2025 09:42 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbaikan Metode Kerja Pada Lintasan Perakitan Produk Hidraulic Excavator Pc-200 (Studi Kasus : Main Assembly Line, Pt. Komatsu Indonesia, Jakarta)
Bibliografi
Author:
Wahyuni, Vernica Dewi
;
Triyanti, Vivi
(Advisor)
Topik:
Metode kerja
;
keseimbangan lintasan
;
bottleneck
;
peta kerja
;
fishbone
;
prinsip ekonomi gerakan
;
TOPSIS
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Vernica Dewi Wahyuni's Undergraduate ThesesA.pdf
(2.95MB;
125 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FTI-243
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Komatsu Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan konstruksi dan pertambangan yang tergabung dalam Komatsu Group. Produk unggulan yang memiliki persentase pesanan lebih dari 50% total pesanan yaitu Hidraulik Excavator PC-200. Dalam hal ini, terdapat masalah di lintasan utama perakitan PC-200 yaitu tidak meratanya waktu siklus pada kesepuluh stasiun perakitan dan metode kerja yang tidak sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan.
Setelah dilakukan identifikasi awal lintasan perakitan ditemukan terjadinya bottleneck di stasiun kerja 5 dan terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhinya yaitu peletakan alat, persiapan, proses perakitan. Berdasarkan pengembangan alternatif solusi pemecahan masalah ditemukan 4 alternatif solusi yaitu pengambilan baut dan alat sekaligus, perbaikan fasilitas tempat penyimpanan sling, perbaikan kegiatan operasi pada setiap elemen kerja di stasiun kerja 5, serta penggabungkan usulan perbaikan sebelumnya. Sesuai metode TOPSIS, dihasilkan alternatif terbaik yaitu alternatif keempat yang berupa penggabungan dari ketiga alternatif sebelumnya. Setelah dilakukan uji coba alternatif terpilih dan identifikasi dengan 4 alternatif metode keseimbangan lintasan yaitu RPW, Kilbridge Wester, LCR, J-Wagon, dihasilkan bahwa metode J-Wagon menghasilkan kondisi lintasan perakitan yang terbaik. J-Wagon menghasilkan persentase peningkatan efisiensi lini 21.97% dari kondisi awal menjadi 95.95%, mengurangi waktu menganggur dengan persentase 81.01% dari kondisi awal menjadi 4.05%, peningkatan kelancaran lintasan perakitan dengan persentase 86.68% dari kondisi awal menjadi 8.59. Peningkatan kapasitas produksi 16.67% dari kondisi awal, menjadi 7 unit/hari. Menurunkan persentase kebutuhan MLH 14.29% dari kondisi awal, menjadi 68.57 MLH/unit. Berkurangnya waktu total perakitan per unit 4.23% dari kondisi awal, menjadi 638.09 menit/unit.Berkurangnya 1 pekerja di lintasan utama perakitan menjadi 10 orang. Metode terpilih telah sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan terutama yang berkaitan dengan pengaturan tata letak tempat kerja yaitu menempatkan bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat dan enak untuk dicapai. Kelebihan metode terpilih ini yaitu dapat diujicobakan tanpa mengeluarkan biaya tambahan, metode ini hasil rekomendasi dari pihak perusahaan dan pihak pekerja, bersifat fleksibel sehingga dapat diujicobakan pada stasiun kerja lainnya asalkan memiliki kesamaan karakteristik permasalahan pada elemen kerja yang terdapat didalamnya, tidak menimbulkan kerugian pada pihak perusahaan, dapat menjadi aset perusahaan yang dapat dikembangkan dan dilanjutkan secara mandiri oleh perusahaan, metode ini yang paling tepat dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada lintasan utama perakitan PC-200. Keterbatasan metode ini yaitu : membutuhkan kedisiplinan para pekerja untuk selalu mengikuti metode kerja yang terdapat pada peta kerja yang baru, namun dengan pengawasan dan motivasi yang diberikan perusahaan kelemahan ini dapat diatasi. Kendala metode ini yakni untuk menempatkan alat dan baut yang diambil sekaligus sesuai dengan aturan metode terpilih. Namun telah diusulkan pembuatan alat bantu yang berupa rak alat yang dapat berpindah-pindah sehingga kelemahan ini dapat teratasi. Metode terpilih masih berlaku selama kapasitas produksi yang sebesar 7 unit per hari masih dapat memenuhi pesanan PC-200 per bulannya. Atau selama pesanan per bulan maksimal sebanyak 154 unit, metode terpilih ini masih dapat digunakan. Namun berdasarkan data pesanan bulan Januari’06 sampai Desember’06 maksimal hanya 54 unit per bulannya, maka jika pola pesanan periode berikutnya tahun 2007 masih sama, maka metode terpilih ini masih dapat berlaku.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.109375 second(s)