Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi ibu dalam menyekolahkan anaknya di prasekolah, selain itu juga untuk melihat apakah ada hubungan antara konformitas dengan intensi menyekolahkan anak di prasekolah. Setelah berkeluarga, fokus seorang ibu adalah suami dan anak – anaknya, namun pertemanan juga memiliki peran yang penting . Pertemanan dijadikan penyeimbang karena dianggap lebih stabil dibandingkan dengan pernikahan. Pertemanan ini dapat diperoleh dengan memiliki kelompok yang memiliki kesamaan. Ketika seseorang berada di dalam kelompok pertemanan, maka akan timbul kecenderungannya untuk mengikuti nilai – nilai yang ada di dalam kelompok tersebut, kecenderungan ini dikenal dengan konformitas. Salah satu bentuk nyata dari konformitas pada ibu adalah intensi menyekolahkan anak di prasekolah. Dengan memilih prasekolah yang sama dengan kelompok, harmonisasi kelompok yang sudah terjalin selama ini dapat tetap terjaga. Pemilihan prasekolah yang sama ini akan menjadi suatu kepuasan psikologis bagi ibu karena membuatnya memiliki kesamaan dengan kelompok yang dimasukinya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konformitas dengan intensi menyekolahkan anak di prasekolah pada ibu. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan menggunakan teknik purposive sampling sebagai cara pengambilan sampel. Sampel yang digunakan adalah 50 orang, yang telah memenuhi karakteristik sampel yang ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari dua buah alat ukur, yaitu kuesioner konformitas dan kuesioner intensi menyekolahkan anak di prasekolah. Kedua alat ukur tesebut dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator – indikator yang didapat melalui teori. Peneliti menggunakan rumus Pearson Product Moment dalam menguji hipotesis. Hasil penghitungan yang didapatkan berdasarkan rumus Pearson Product Moment pada spss versi 12.00 menyatakan bahwa hasil Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan hasil kolerasi sebesar 0,493 dan signifikansi pada LOS 0,01. Hal ini memiliki arti bahwa ada hubungan yang positif antara konformitas dengan intensi menyekolahkan anak di prasekolah pada ibu. Hal ini dapat terjadi karena adanya keinginan untuk tetap mempertahankan keharmonisan kelompok ada ibu – ibu muda. |