Pada saat ini banyak ibu bekerja, terutama ibu-ibu muda. Bila ibu bekerja, peranan ibu akan mengalami hambatan karena waktu yang seharusnya digunakan untuk mengasuh dan merawat anak usia prasekolahnya akan berkurang. Waktu yang digunakan oleh ibu menjadi terbagi pada kebutuhan-kebutuhan yang lain menyangkut pekerjaannya. Masa prasekolah merupakan masa yang penting dan kritis dalam kehidupan manusia. Masa prasekolah merupakan masa dimana anak mulai meninggalkan ketergantungannya pada masa batita, mulai dapat berkomunikasi dengan orang lain, semakin kompeten, komunikatif dan mulai menjadi mahluk sosial.
Sebagai mahluk sosial, anak memerlukan penerimaan oleh masyarakat dan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Dengan kata lain, apabila anak merasa sebagai bagian dan merasa diterima dalam suatu lingkungan sosial maka anak akan dapat melewati masa krisis tersebut. Untuk dapat diterima dalam suatu lingkungan sosial, anak harus memiliki perilaku adaptif yang baik. Orangtua dalam hal ini tokoh ibu sangat berperan dalam kehidupan anak dalam mendapatkan kemampuan sosialnya. Peran ibu terhadap perkembangan anak antara lain adalah sebagai teladan dan contoh bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Peran ibu ini mendapat hambatan jika ibu harus bekerja di luar rumah, waktu yang dimiliki ibu untuk mengasuh anak dan merawat anak prasekolahnya menjadi jauh berkurang. Kesulitan serius dalam mengasuh anak ini tentu akan mempengaruhi perkembangan anak.
Tujuan penelitian ini ingin melihat apakah perilaku adaptif anak usia prasekolah dari ibu yang tidak bekerja berbeda dengan perilaku adaptif anak usia prasekolah dari ibu yang bekerja.
Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability sampling dengan metode accidental/ incidental sampling yaitu ada kriteria sampel tapi tidak diambil secara acak, hanya berdasarkan kemudahan dan sudah tersedia.
Pengukuran perilaku adaptif menggunakan Vineland Social Maturity Scale yang dikembangkan pada tahun 1930-an oleh direktur Vineland Training School, Edgar Doll. Tes ini dirancang untuk menilai tingkat perkembangan seseorang baik dalam mengamati kebutuhan praktisnya maupun dalam menerima tanggung jawab dalam kehidupan sehari-harinya. Pernyataan-pernyataan tersebut berfokus pada apa yang lazim dan biasa dilakukan bukan pada apa yang bisa dilakukan. Teknik analisa untuk pengujian hipotesa adalah uji t dua arah.
Hasil pengujian hipotesa adalah tidak terdapat perbedaan tingkat kemampuan perilaku adaptif antara anak dari ibu bekerja dan anak dari ibu tidak bekerja.
Dalam penelitian ini disertakan diskusi serta beberapa saran untuk peneliti selanjutnya. |