Anda belum login :: 07 Jun 2025 12:15 WIB
Detail
BukuUji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Sembilan Sifat Wirausaha Pada Wirausaha di Jakarta dan Sekitarnya
Bibliografi
Author: Fitranie, Sarah Yohana ; BENEDICTA P. DWI RIYANTI (Advisor); Suryani, Angela Oktavia (Advisor)
Topik: Wirausaha; sembilan sifat wirausaha; uji validitas; uji reliabilitas
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-915
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini diawali dengan melihat adanya tantangan bagi bangsa Indonesia untuk memulihkan keadaan ekonomi yang bertumpu pada penciptaan lapangan kerja akibat krisis berkepanjangan yang terjadi sejak tahun 1997. Untuk mewujudkannya, maka pemerintah perlu melibatkan semua komponen masyarakat, termasuk usaha kecil dan menengah yang selama ini kurang mendapatkan tempat dan perhatian. Usaha kecil dan menengah telah menunjukkan kinerja dan kebertahanannya saat krisis ekonomi dan banyak memberikan kontribusi dalam tumbuhnya lapangan kerja baru serta sektor pembangunan lain. Sebagian besar usaha kecil dan menengah ada di Pulau Jawa. Jabodetabek sebagai kawasan metropolitan terbesar dan terdinamis yang berlokasi di Pulau Jawa bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, melainkan juga pusat pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan, pusat jasa, pusat pendidikan, pusat industri, pusat investasi, dan lainnya
Menurut Riyanti (2003) berhasil atau tidaknya suatu usaha sangat bergantung pada wirausaha sebagai pemilik dan pengelolanya. Banyak pakar wirausaha mengatakan bahwa keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya sangat ditentukan oleh kepribadian wirausaha. Sukardi (1991) berhasil menganalisis 9 (sembilan) sifat unggul wirausaha yang dimiliki wirausaha Indonesia, dan kemudian menyusun alat ukur sembilan sifat wirausaha yang berupa in basket.
Dalam perkembangannya, alat ukur Sukardi disederhanakan oleh Tamar (1994) dalam bentuk skala Likert. Alat ukur Tamar ini sudah digunakan dalam beberapa kali penelitian yang berbeda, antara lain Riyanti (2003), Christine (2004) dan Lie(2004) dan terus menunjukkan adanya perbaikan dalam validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas sangat tergantung oleh kelompok
sampel yang dipengaruhi oleh karakteristik subyek. Oleh karena kelompok sampel yang akan digunakan saat ini berbeda dari kelompok sebelumnya, maka mendorong peneliti untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas kembali. Penelitian ini berfokus pada wirausaha yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya minimal 10 tahun dan sudah menjalankan usahanya minimal selama 2 (dua) tahun dengan pertimbangan bahwa usia usaha 2 tahun sudah cukup membuktikan kebertahanan dan kestabilan suatu usaha dalam menghadapi persaingan yang muncul. Selain itu, diperkirakan dalam waktu 2 (dua) tahun suatu usaha sudah mengalami peningkatan sejak pertama kali didirikan, baik dalam jumlah pelanggan, akumulasi modal, ataupun perluasan usaha.
Sifat dari penelitian yang dilakukan adalah non eksperimental yaitu peneliti tidak akan melakukan manipulasi apapun pada variabel yang akan diukur. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan inventori sembilan sifat wirausaha berhasil yang disusun oleh Tamar (1994) yang terdiri dari 106 item yang memiliki skala Likert. Peneliti melakukan pengujian analisis item, pengujian validitas konstruk yang terdiri dari internal consistency dan analisa faktor serta pengujian reliabilitas dengan alpha cronbach terhadap alat ukur sifat wirausaha yang disusun Tamar.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling jenis convenience sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada saat try out adalah 310 subyek, yang terdiri dari 102 wirausaha di Jakarta, 76 wirausaha di Bangka, 102 petugas kesehatan di Jakarta, dan 30 orang mahasiswa Bali tingkat akhir. Sedangkan untuk field, jumlah sampel yang digunakan adalah 215 orang wirausaha di Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil analisa item data uji coba, hanya didapatkan 90 item dari 106 item yang tepat mengukur konstruk. Sedangkan 16 item lainnya dieliminir karena tidak mengukur konstruk. Hasil uji internal consistency menunjukkan bahwa dari 90 item terdapat 5 item yang tidak valid, yaitu 2 item pada domain keluwesan bergaul, dan 3 item pada domain kemandirian. Hasil analisa faktor level domain menunjukkan bahwa masing-masing domain mengukur 9 (sembilan) faktor yang berbeda. Hasil analisa faktor level item menunjukkan bahwa item yang ada dalam domain dapat dikelompokkan lagi ke dalam sub domain yang berbeda. Hasil uji coefficient alpha menunjukkan bahwa alat ukur sembilan sifat wirausaha ini tergolong reliabel dengan koefisien reliabilitas 0,540-0,782.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)