ODHA pecandu narkoba suntik dewasa muda memiliki banyak permasalahan yang berkaitan dengan statusnya. Selain harus menghadapi kecanduannya, mereka juga harus berjuang dalam mempertahankan hidup yang terus dibayangi oleh beban penyakit yang mengarah pada kematian karena infeksi HIV/AIDS (Gordon, Hasan, & Gordon, 2004). Berbagai permasalahan dalam kehidupan ODHA pecandu narkoba suntik dewasa muda menuntut adanya perhatian, perawatan, dan dukungan sosial dari berbagai pihak yang dapat menjadi sumber dukungan, seperti keluarga, pasangan, teman, kerabat, dll. (Djajaluddin & Syaefudin, 2003). Menurut Namir, Wolcott, & Fawzy (dalam PD-Persi, 2005), dukungan sosial yang diterima dari kelompok dukungan sebaya merupakan hal yang sangat penting bagi ODHA pecandu. Hal ini berkaitan dengan adanya stigma dan diskriminasi tentang pecandu narkoba dan HIV/AIDS yang membuat ODHA pecandu seringkali dimusuhi oleh masyarakat umum karena perilaku mereka yang tidak bisa diterima secara sosial dan hukum. Menurut penelitian yang dilakukan di lingkungan ODHA pecandu, dukungan sosial yang didapat dari sesama ODHA pecandu juga dianggap lebih efektif, karena selain berada dalam situasi serupa dan mengalami permasalahan yang tidak jauh berbeda, dukungan sosial ini juga membantu ODHA dengan memberikan tempat sharing bagi mereka yang kehilangan kontak personal dengan lingkungan sosialnya (Costigan, Crofts, & Reid, 2001; Utomo,1996). Namun demikian, tidak setiap dukungan yang diberikan dapat dirasakan bermanfaat bagi individu yang menerimanya. Ketika jenis dukungan yang disediakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka dukungan tersebut lebih mungkin dianggap sebagai tidak berguna atau tidak membantu (Deaux, Dane, & Wrightsman, 1993).Dalam penelitian ini, dukungan sosial yang diteliti adalah perceived social support, dimana kelima jenis dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan penghargaan diri, dukungan instrumental, dukungan infomasional, dan dukungan berupa jaringan) lebih dilihat dari perspektif fungsi dan kualitas dukungan. Dengan demikian, ingin diketahui bagaimana ODHA pecandu narkoba suntik dewasa muda mempersepsikan dukungan sosial dalam kelompok dukungan sebayanya, berdasarkan pengalaman dukungan yang diterima, dan apakah dukungan tersebut dapat bermanfaat dan memenuhi harapan individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, untuk memperoleh gambaran mengenai pengalaman dan kualitas dukungan sosial dalam suatu kelompok dukungan sebaya ODHA pecandu narkoba suntik dewasa muda. Dengan metode berupa wawancara mendalam (in-depth interview) yang dikombinasikan dengan observasi partisipan, dalam penelitian ini akan dilakukan prosedur pengambilan sampel kasus tipikal, dimana kasus yang diambil adalah kasus yang dianggap mewakili kelompok ‘normal’ dari fenomena yang diteliti. Karakteristik sampel/subjek yang diteliti adalah: ODHA pecandu narkoba suntik (IDUs) usia dewasa muda (20-40 tahun), yang sudah tidak lagi menggunakan narkoba selama minimal 6 bulan, dan sedang mengikuti layanan kelompok dukungan sebaya (support group) ODHA pecandu narkoba suntik di Jakarta. Sementara teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tematik.Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa setiap ODHA pecandu narkoba suntik ternyata memiliki berbagai pengalaman dukungan sosial yang berbeda-beda dalam kelompok dukungan sebaya mereka. Namun demikian, ketiga subjek sama-sama mengalami kelima jenis dukungan, yakni dukungan emosional, dukungan penghargaan diri, dukungan instrumental dukungan informasional, dan dukungan berupa jaringan yang dapat membangun kedekatan antara subjek dengan anggota lainnya. Tidak bisa ditentukan jenis atau bentuk dukungan sosial mana yang paling bermanfaat atau yang paling memenuhi harapan individu. Hal ini dikarenakan, kebutuhan akan dukungan sosial dan bagaimana hal tersebut diharapkan untuk diterima, sangat tergantung dari situasi permasalahan dan kebutuhan individu itu sendiri. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa dukungan sosial dalam kelompok dukungan sebaya pada umumnya bermanfaat bagi individu (dengan tingkat kebermanfaatan berbeda-beda pada setiap kasus/situasi), sehingga support group diharapkan dapat membantu para ODHA pecandu yang belum mendapatkan dukungan dikarenakan sumber daya yang terbatas, untuk mempertahankan pemulihan, dan bersama-sama ODHA pecandu lainnya belajar untuk memperoleh kehidupan yang lebih positif dan bermakna. Support group juga mungkin amat berguna bagi ODHA atau pecandu dari latar belakang kelompok masyarakat lain seperti kaum homoseksual dan waria. |