Anda belum login :: 06 Jun 2025 23:50 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Strategi Pengajaran Guru dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SLTP (Penelitian pada siswa/i di SLTP “X” Bogor)
Bibliografi
Author:
Talalo, Monic
;
Pandia, Weny Savitry S.
(Advisor)
Topik:
Persepsi
;
Strategi Pengajaran Guru
;
Motivasi Berprestasi
;
Guru
;
Remaja Siswa
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Monic Talalo's Undergraduated Theses.pdf
(286.54KB;
109 download
)
Monic Talalo's - INTISARI.pdf
(237.66KB;
0 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-862
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Pendidikan tetap menjadi hal yang penting sampai kapan pun. Banyak faktor yang mempengaruhi berhasilnya seseorang dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang penting untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk mempersiapkan diri menuju hidup yang lebih baik. Adapun faktor yang utama dalam mendukung berhasilnya pendidikan adalah faktor dari dalam pendidikan itu sendiri, yaitu guru yang memberikan pendidikan dan siswa yang memperoleh pendidikan. Peran guru sangat penting agar dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa dan peran guru bukan hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya. Sebagai pendidik, diharapkan guru bisa mentransfer nilai-nilai dari pendidikan sekaligus memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Menurut Sarwono (2004), guru merupakan faktor yang lebih utama dari faktor materi pelajaran. Faktor guru dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi siswanya. Untuk itu, cara atau strategi guru mengajar diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mau belajar khususnya saat siswa berada dalam kelas. Hubungan yang terjalin harmonis dengan cara guru membangun suasana belajar yang menyenangkan akan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, terutama bagi siswa dan juga guru yang mengajar. Dengan ini diharapkan siswa mampu menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan menciptakan motivasi berprestasi dalam diri siswa.
Strategi yang digunakan guru dalam mengajar tentunya akan menjadi suatu objek yang dilihat dan dirasakan siswa. Jika guru mengajar dengan strategi yang dapat membuat siswa bersemangat untuk belajar maka siswa akan mempersepsi strategi tersebut secara positif dan diharapkan pula siswa akan termotivasi untuk belajar. Juga sebaliknya jika cara guru mengajar membuat siswa tidak bersemangat dalam belajar maka kemungkinan besar siswa menjadi tidak termotivasi untuk belajar. Dari penjelasan di atas, peneliti berasumsi bahwa persepsi siswa terhadap strategi pengajaran guru berhubungan dengan motivasi berprestasi pada siswa-siswa itu sendiri. Peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara persepsi siswa terhadap strategi pengajaran guru dengan motivasi berprestasi pada siswa-siswi SLTP. Penelitian dilakukan di SLTP “X” Bogor pada siswa-siswi SLTP.Dalam penelitian ini digunakan 90 sampel dengan kriteria siswa-siswa yang duduk di SLTP kelas 1 dan 2. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Persepsi Siswa Terhadap Strategi Pengajaran Guru dan Skala Motivasi Berprestasi. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap strategi pengajaran guru dengan motivasi berprestasi pada siswa-siswa tersebut maka uji statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product Moment. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh kesimpulan bahwa persepsi siswa terhadap strategi pengajaran guru berhubungan dengan motivasi berprestasi pada siswa-siswa SLTP. Peneliti merasa bahwa masih ada kekurangan dalam penelitian ini, antara lain dalam hal tidak dibedakannya mata pelajaran yang diajarkan. Mungkin satu mata pelajaran tidak sama cara mengajarnya dengan mata pelajaran yang lain. Peneliti juga kurang melakukan observasi saat berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas dan wawancara yang mendalam terhadap kedua belah pihak, yaitu dari guru dan siswa sehingga tidak hanya mendengar dari satu pihak saja. Oleh karena itu, peneliti memberi saran metodologis dalam penelitian ini sebaiknya dalam penelitian selanjutnya perlu lebih diperhatikan hal-hal seperti pengontrolan subjek penelitian, metode pengambilan data yang sebaiknya juga menggunakan wawancara dan observasi yang mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait dengan pembuatan strategi pengajaran yang akan dijalankan. Saran praktis kepada guru adalah diharapkan guru dapat mengembangkan strategi mengajarnya agar siswa mampu menyerap materi pelajaran yang diajarkan serta diharapkan guru lebih bisa mengenali karakteristik-karakteristik para siswanya. Juga kepada pihak-pihak sekolah lainnya yang terkait untuk mengembangkan strategi mengajar yang ditujukan bagi siswa, seperti kepada kepala sekolah diharapkan dapat membantu para guru dalam mengembangkan strategi mengajar untuk tiap materi pelajaran yang akan diberikan juga memberikan pelatihan-pelatihan yang up to date seiring perkembangan dunia pendidikan pada para guru.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)