Anda belum login :: 13 May 2025 19:38 WIB
Detail
BukuPerbedaan Tingkat Stres Kerja antara Wartawan Surat Kabar Berita Umum Harian dan Wartawan Surat Kabar Berita Umum Mingguan
Bibliografi
Author: KHIAN, JUN ; Kembaren, Esther Muliana (Advisor)
Topik: Stres Kerja dan Wartawan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-850
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pers saat ini bukan hanya berfungsi untuk memenuhi rasa ingin tahu, tetapi juga
digunakan sebagai landasan untuk bersikap, mengambil keputusan, dan berprilaku. Hal
ini didukung oleh pernyataan McLuhan yang mengatakan media sebagai ekstensi manusia (1994). Wartawan yang adalah bagian dari pers itu sendiri telah menjadikan diri mereka sebagai faktor variabel atau faktor pengubah, karena wartawan telah menjadi ujung tombak dari penyelenggaraan penerbitan pers. Tekanan dan tantangan yang harus dihadapi oleh wartawan sebagai
penyelenggara pers tidaklah kecil. Dimana wartawan harus memenuhi keinginan
masyarakat untuk memberikan informasi, persaingan antar perusahaan media juga
dengan sendirinya akan menaikan tuntutan kerja wartawan untuk lebih professional dan produktif. Selain itu dalam pekerjaannya wartawan sering kali menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan pekerjaannya. Apabila hambatan tersebut tidak diatasi, maka hal tersebut akan menjadi stressor dalam memicu tingkat stresnya. Bagi wartawan, menghadapi dead line merupakan saat-saat yang menegangkan dan membutuhkan stamina yang luar biasa, karena itu tidak jarang wartawan harus
bergadang semalam suntuk untuk menyelesaikan berita yang harus ditulis. Dead line sendiri dapat menjadi stressor bagi wartawan. Salah satu yang menentukan dead line pada wartawan adalah jenis terbit berkalanya surat kabar tempat para wartawan tersebut bekerja, dimana ada surat kabar yang terbit setiap hari dan ada juga surat kabar yang terbit setiap minggunya. Penulis berasumsi bahwa dead line yang berbeda akan
menyebabkan tingkat stres yang berbeda pula.
Berangkat dari asumsi inilah maka penelitian ini diadakan untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat stres kerja antara wartawan yang bekerja pada surat kabar harian dengan wartawan yang bekerja pada surat kabar mingguan. Dimana skor untuk menentukan tingkat stres kerja pada wartawan akan diukur melalui alat ukur yang
disusun oleh peneliti berdasarkan gejala-gejala stres kerja menurut Beehr & Newman (dalam Rice, 1992). Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dan bersifat komparatif, karena tidak melakukan manipulasi pada variabel penelitian dan membandingkan duakelompok, yaitu wartawan surat kabar harian dan wartawan surat kabar mingguan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan di surat kabar berita umum harian “SH” dan surat kabar berita umum
mingguan “G”. Dari hasil uji coba alat ukur terhadap 33 subyek diperoleh nilai relia bilitas sebesar 0,914. Setelah melakukan analisa item terhadap alat ukur, maka diperoleh 52 item dari 78 item yang diuji. Pengujian hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
mann_whitney, karena salah satu dari kelompok yang akan diukur subyeknya hanya ada
11 wartawan dan yang lainnya 33 wartawan. Dari pengukuran tersebut diperoleh nilai signifikansi 0,849 yang berarti lebih besar dari a = 0,05. hasil perhitungan pengujian hipotesis ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres kerja antara wartawan pada surat kabar harian dan wartawan surat kabar mingguan. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Smet (1994), dimana ada tiga aspek dalam menghadapi stres. Pertama, kedua kelompok sama -sama melihat dead line sebagai stressor. Kedua, kedua kelompok tidak dapat mengatasi seluruh tekanan stresnya. Ketiga,
keduanya dapat memberikan toleransi terhadap hal-hal yang menekan. Karena tidak semua stres selalu berdampak negatif. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggali lebih dalam lagi
mengenai pekerjaan wartawan, seperti melibatkan faktor-faktor kepribadian atau organisasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)