Globalisasi merupakan sebuah fenomena global yang ditandai dengan memudarnya batas-batas antar negara untuk saling berkomunikasi, dimana bagi organisasi nonprofit berarti memperluas ruang lingkup dalam memberikan bantuan. Meluasnya ruang lingkup sasaran menimbulkan tantangan tersendiri bagi organisasi nonprofit, karena dalam konteks sebuah pertemuan budaya terjadilah pertemuan sistem orientasi yang berbeda, sesuatu yang semula sangat dikenal menjadi berubah arti atau bahkan tidak dikenali sama sekali sehingga respon individu menjadi tidak efektif untuk lingkungannya. Akibatnya konflik dan friksi antar individu lebih mudah terjadi. (Thomas, 1999). Menurut Adler (2002) permasalahan yang muncul dalam kelompok kerja multinasional biasanya terkait dengan komunikasi (salah paham, akurasi pesan rendah, dsb.), persepsi sosial (stereotipe, distrust, dsb.), dan meningkatnya ketegangan kelompok. Namun jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik, kelompok kerja multinasional memiliki sebuah kekuatan strategis. Untuk mengatasi perbedaan budaya tersebut, Adler (2002) mengemukakan lima strategi, yaitu culture dominance, culture accomodation, culture compromise, culture synergy dan culture avoidance. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran masalah yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan budaya dan strategi yang digunakan oleh orang Indonesia dalam mengatasi perbedaan budaya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan wawancara semi terbuka. Subjek penelitian ini berjumlah enam orang subjek yang bekerja pada organisasi nonprofit asing dan berada satu kelompok kerja dengan rekan kerja asing. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat empat masalah yang dialami oleh orang Indonesia akibat perbedaan budaya menurut Smith & Hecker (2004) yang muncul, yaitu rules vs flexibility, language related, personal/task centered dan trated as a stranger. Terdapat pula masalah selain yang dikemukakan oleh Smith & Hecker (2004), yaitu pelimapahan tanggungjawab yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah tersebut, terdapat empat strategi menurut Adler (2002) yang digunakan oleh subjek, yaitu culture dominance, culture accomodation, culture compromise, dan culture avoidance. Strategi lain yang juga ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya peran mediating person dalam mengatasi masalah. Setiap subjek menggunakan strategi yang berbeda-beda dalam mengatasi masalahnya. Pemilihan strategi untuk mengatasi perbedaan budaya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu jenis masalah dan lama rekan kerja asing tinggal di Indonesia.Sebagai tanggapan dari kesimpulan dan diskusi, peneliti memberikan beberapa saran teoritis yang mungkin dapat memberikan manfaat, pertama, adanya penelitian lanjutan berdasarkan perspektif orang asing, kedua, penggunaan unit analisis berpasangan, ketiga, adanya penelitian lanjutan pada setting organisasi profit. Penelitian tersebut dapat memperkaya hasil penelitian yang sudah ada sekarang. Sedangkan saran praktis yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah diadakannya sebuah training/pelatihan interkultural bagi individu yang ingin bekerja pada organisasi asing |