Anda belum login :: 28 Apr 2025 20:18 WIB
Detail
BukuUSULAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF KARYAWAN (STUDI KASUS : PT. TIGA MUTIARA GRAFIKA PRATAMA, JAKARTA)
Bibliografi
Author: DAHLIA, NONI ; Triyanti, Vivi (Advisor)
Topik: Penilaian Prestasi Kerja; Analytical Hierarchy Process; Insentif
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-214
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Tiga Mutiara Grafika Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri percetakan, khususnya memproduksi dus (kotak kemasan). Saat ini PT. Tiga Mutiara Grafika Pratama melakukan penilaian karyawan dengan melihat banyaknya mangkir (alpha), surat peringatan yang diterima karyawan, jumlah ijin, sakit dan seringnya keterlambatan. Hal ini mengakibatkan ketidakpuasan karyawan terhadap sistem penilaian tersebut (karena karyawan menginginkan hasil kerja mereka ikut diperhitungkan) dan berlanjut pada ketidakpuasan terhadap bonus yang didapat. Karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu sistem penilaian prestasi kerja dengan memperhitungkan faktor–faktor yang biasa digunakan dalam melakukan suatu penilaian, seperti hasil pekerjaan dan perilaku karyawan. Dalam penelitian ini pula akan dirancang sistem pemberian insentif bagi karyawan, dimana faktor–faktor yang mempengaruhi adalah bobot masing-masing karyawan dan besarnya insentif yang diberikan perusahaan.
Kriteria yang digunakan dalam penilaian usulan ini adalah hasil pekerjaan, keahlian (skill), tanggung jawab dan ketaatan, dimana masing-masing kriteria tersebut memiliki beberapa sub kriteria. Penilaian dilakukan pada karyawan produksi (meliputi koordinator, operator, asisten dan pembantu) setiap satu tahun sekali dengan dua orang penilai, yaitu atasan langsung dan atasan dari atasan langsung. Penilaian dilakukan dengan membedakan faktor penilaian diatas untuk setiap karyawan berdasarkan tingkat jabatan dan departemen. Penilaian usulan ini menggunakan metode penilaian skala grafik, dimana pada metode tersebut faktor penilaian akan disertai kategori–kategori yang menunjukkan tingkatan prestasi beserta definisinya. Sedangkan perhitungan bobot karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang dilakukan secara manual dan menggunakan software Criterium Decision Plus 3.0. Metode AHP menstruktur masalah penilaian prestasi kerja dalam tingkatan-tingkatan elemen (penilai, kriteria dan sub kriteria), yang tersusun dalam suatu hierarki. Dengan AHP, dapat dicari suatu nilai bobot dengan melakukan perbandingan berpasangan dan juga dapat diketahui kekonsistenan penilaian. Hasil akhir penilaian yang berupa bobot masing-masing karyawan, akan digunakan dalam perhitungan insentif karyawan yang akan dibagikan setelah berakhirnya proses penilaian.
Sistem penilaian usulan memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan sistem saat ini. Kelebihan sistem usulan diantaranya jumlah faktor yang diperhitungkan lebih banyak dan mencerminkan penilaian prestasi kerja, melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dalam penilaian, bobot setiap faktor penilaian dapat diketahui, hasil penilaian dapat segera diketahui karena menggunakan alat bantu software, serta dapat diketahui unsur reliabilitas penilaian. Sedangkan kelemahan sistem usulan yaitu terdapat unsur subyektivitas penilaian, saat ini hanya dapat diterapkan pada karyawan produksi, dan dikhawatirkan dapat membebankan penilai.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)