Anda belum login :: 06 May 2025 22:54 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN GAHARU (AQUILARIA SPP.) DI INDONESIA: Studi kasus: Perkembangan Penelitian Gaharu di SEAMEO BIOTROP
Bibliografi
Author:
Isnaini, Yupi
;
Situmorang, Jonner
(Co-Author)
Topik:
gaharu
;
Aquilaria
;
Acremonium
;
kultur jaringan
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Tempat Terbit:
Malang
Tahun Terbit:
2005
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
Makalah-Yupi Isnaini.pdf
(224.57KB;
3 download
)
Abstract
Gaharu yang dalam perdagangan internasional dikenal dengan sebutan
agarwood, eaglewood, dan aloeswood telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar
industri parfum, obat-obatan, dan setanggi atau dupa. Banyaknya manfaat gaharu ini
telah menjadikannya sebagai salah satu komoditi ekspor penting di Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Permintaan ekspor dan harga gubal gaharu yang cukup tinggi telah
memacu pesatnya perburuan dan penebangan pohon secara liar, sehingga eksploitasi
hutan menjadi tidak terkendali. Akibatnya sumber genetik species Aquilaria sebagai
penghasil gaharu di hutan alam semakin terkikis . Bahkan sejak tahun 1995 Aquilaria
malaccensis telah dikategorikan sebagai tanaman terancam punah dalam apendix II
CITES (Convension on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and
Flora ), sehingga perdagangannya di dunia diatur dan dibatasi oleh kuota.
Untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen gubal gaharu terbesar
dalam perdagangan internasional, harus diupayakan produksi gubal gaharu secara
berkelanjutan. SEAMEO BIOTROP telah melakukan berbagai upaya untuk
melestarikan dan meningkatkan produksi gaharu melalui berbagai penelitian sejak tahun
1997. Untuk mengatasi masalah kelangkaan pohon induk sebagai sumber benih,
aplikasi teknik kultur jaringan untuk pengadaan bibit gaharu telah dipelajari. Seleksi
pohon gaharu juga telah dilakukan untuk mendapatkan sumber bibit yang berpotensi
menghasilkan gubal gaharu. Seleksi dilakukan berdasarkan kemampuan pohon gaharu
merespons kehadiran cendawan Acremonium dengan membentuk metabolit sekunder
beraroma khas gaharu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik kultur jaringan
dan aplikasinya sangat berpeluang untuk dijadikan alternatif teknik perbanyakan untuk
menghasilkan bibit gaharu yang berpotensi. Selain itu, salah satu isolat cendawan
Acremonium yang telah dikoleksi dan dipelajari melalui penelitian ini, berpotensi untuk
dijadikan agens penginduksi gubal gaharu untuk pengembangan bank klon gaharu
potensial dan produksi gubal gaharu secara komersial.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)