Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja karyawan. Pengertian motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai dorongan, kehendak atau keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk mewujudkan prestasi-prestasi tertentu. Apabila dikaitkan dalam lingkungan perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan, maka motivasi berprestasi dapat dinyatakan sebagai upaya-upaya atau dorongan yang dimiliki seorang karyawan untuk mewujudkan kinerja sebagai seorang karyawan. Motivasi berprestasi dikembangkan David McClelland pada tahun 1969. Menurut McClelland, kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat seseorang, karena kebutuhan berprestasi mendorong seseorang mengembangkan kreativitas dan mengaktualkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi yang maksimal. Orang akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa dengan mencapai prestasi yang tinggi akan dapat memperoleh reward yang besar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu penelitian langsung dilapangan (fields research) dengan wawancara dan pembagian kuesioner dan data sekunder yaitu dengan penelitian kepustakaan (library research). Data hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja karyawan, Adanya respon yang positif di mana karyawan memiliki kemauan, kesadaran, motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan kerja. Apabila motivasi berprestasi ditingkatkan maka secara signifikan dapat meningkatkan kinerja karyawan |