Melimpahnya bahan pakan biomas yang tersedia di beberapa sentra dan pengembangan ternak ruminansia memerlukan penanganan secara seksama guna mempertahankan kondisi ternak, utamanya saat kondisi rawan pakan. Suatu penelitian telah dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi perubahan kandungan nutrisi biomas lokal (jerami padi dan jerami jagung) yang difermentasi oleh species Jamur Tiram Merah (Pleurotus flabellatus). Species Pleurotus flabellatus ditumbuhkan selama 3 minggu pada polybag (kapasitas 1 kg,) yang telah berisi media tumbuh berupa jerami padi dan jerami jagung. Perlakuan pada penelitian ini adalah substitusi dedak jagung menggunakan tetes tebu. Masing – masing perlakuan pengayaan media tumbuh adalah sebagai berikut (A) = dedak jagung (10 %)+ 0,5 % TSP + 0,5 % CaCO3; (B) = dedak jagung (5 %) + Molases (5 %) + TSP (0,5 %) + CaCO3 (0,5%); (C) = Molases (10 %) + 0,5 % TSP + 0,5 % CaCO3 dan (D) = dedak jagung (4 %) + Bekatul (16 %) + 0,5 % TSP + 0,5 % CaCO3. Fermentasi dilakukan dalam suhu kamar (27 oC) selama 3 minggu. Jerami padi dan jerami jagung yang telah dilakukan fermentasi selanjutnya dianalisa kandungan nutrisinya secara proksimat terhadap kandungan bahan kering (BK), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), abu, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan total digestible nutrient (TDN); sedangkan kandungan serat (dinding sel/ADF dan isi sel/NDF) diuji menggunakan metode Van Soest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media pengaya pada jerami padi memberikan pengaruh nyata (P<0,05) kandungan BK, SK, abu, BETN, NDF; namun tidak memberikan pengaruh nyata pada PK, LK, TDN dan ADF. Hasil yang hampir sama didapat pada media jerami jagung, yakni terjadi peningkatan (P<0,05) kandungan BK dan PK, namun tidak menunjukkan perbedaan terhadap kandungan LK, Abu, TDN, ADF dan Energi. Jenis media pengaya pada jerami jagung memberikan pengaruh nyata (P<0,05) kandungan BK, PK, SK, abu, BETN, TDN, NDF dan ADF. Namun tidak memberikan pengaruh nyata pada LK. |