Anda belum login :: 23 Jul 2025 16:06 WIB
Detail
BukuProduksi dan Nilai Nutrisi Hijauan Pueraria phaseoloides dengan Pemupukan P dalam Suspensi Fermentasi Acetobacter-Saccharomyces
Bibliografi
Author: Lukiwati, Dwi Retno ; Nurhidayat, Novik (Co-Author); Wibowo, C. Anggit Hatmaji (Co-Author); Nurdewanto, J. Bambang Tri (Co-Author)
Topik: Pueraria phaseoloides; Acetobacter-Saccharomyces; pupuk fosfat; nutrisi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia     Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Article
Fulltext: Makalah Dwi Retno Lukiwati.pdf (23.38KB; 1 download)
Abstract
Puero (Pueraria phaseoloides) sebagai salah satu sumber protein dan mineral
hijauan legum pakan, peka terhadap kekurangan unsur hara fosfor. Mahalnya harga
pupuk superfosfat (SP) menyebabkan perhatian beralih pada penggunaan pupuk batuan
fosfat (BP), lebih murah harganya namun bersifat lambat tersedia bagi akar tanaman.
Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan ketersediaan P dari pupuk
tersebut dengan penerapan teknologi suspensi fermentasi Acetobacter-Saccharomyces
(suspensi FAS). Suspensi FAS lebih dikenal dengan nama “kombucha” atau teh
fermentasi sebagai minuman kesehatan. Suspensi FAS tersebut mengandung asam-asam
organik yang diduga dapat meningkatkan ketersediaan P dari pupuk batuan fosfat.
Penelitian telah dilaksanakan di rumah kaca selama 8 minggu pada jenis tanah latosol
dengan pH masam dan kekurangan unsur hara P. Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap, dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
T0 (tanpa pupuk P), T1 (BP), T2 (SP), T3 (BP+suspensi FAS), T4 (SP+suspensi FAS).
Digunakan 20 buah pot, masing- masing diisi 6 kg tanah kering dan ditanam 2 bibit muda
puero yang dipindah dari persemaian, bersamaan dengan pemupukan urea (50 kg N/ha),
SP atau BP (200 kg P2O5/ha), dan KCl (100 kg K2O/ha). Pupuk P sebelum diberikan
kedalam tanah, direndam dulu dalam suspensi FAS selama 2 hari. Pemotongan hijauan
puero dilakukan pada umur 8 minggu setelah tanam, kemudian dianalisis kadar bahan
kering (BK), nitrogen (N), sulfur (S) dan selenium (Se) hijauan. Data pengamatan diolah
dengan menggunakan GLM prosedur SAS. Uji Duncan digunakan untuk mengetahui
perbedaan pengaruh antar perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pupuk SP+suspensi FAS menghasilkan produksi BK, kadar protein kasar (PK),
dan Se hijauan nyata lebih tinggi dibanding SP. Sedangkan BP+suspensi FAS
menghasilkan produksi BK, kadar PK, dan S hijauan tidak berbeda dibanding SP, namun
kadar Se nyata lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pemupukan P (BP,SP)+suspensi
FAS dapat meningkatkan produksi BK, kadar PK, sulfur dan Se hijauan puero.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.234375 second(s)