Anda belum login :: 16 Apr 2025 13:44 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penggunaan madu sebagai primary dressing pada luka insisi steril dalam upaya pencegahan parut hipertropik dan keloid
Oleh:
Bambang Pardjianto
;
Bakarman, Radhi
;
Herman Yosef
;
Hidayat, M.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Jurnal Ilmu Bedah Indonesia (Indonesian Journal Of Surgery) vol. 34 no. 2 (Apr. 2007)
,
page 31.
Topik:
Madu
;
Povidon Iodine
;
Fibroblas
;
Matriks Ekstraseluler
;
Parut.
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
J36.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Pendahuluan : Povidon iodin sering digunakan dalam perawatan luka namun dapat menyebabkan dermatitis ontak pada kuli, mempunyai efek toksikogenik terhadap fibroblas and lekosit, menghambat migrasi netrofil dan menurunkan sel monosit. Madu telah digunakan untuk pengobatan karena mempunyai efek antimikroba, efek anti inflamasi dan meningkatkan fibroblas serta angioblas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa madu dapat mempercepat perawatan luka dengan jaringan parut yang minimal. Metode : Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan kelompok kontrol. 18 marmut jantan, berumur 2-3 bulan dan berat rata-rata 250-350 gram dibagi menjadi 3 kelompok, selanjutnya dilakukan insisi steril dan dijahit primer. Kelompok M diberi madu, kolompok P deberikan povidon iodin, dan kelompok K diberikan garam fisiologis (NaCl 0.9%) sebagai primary dressing. Pada hari ke 5 dan hari ke 21, jaringan parut pada ujung luka di eksisi dan fibroblas dinilai. Pada hari ke 60, jaringan parut pada tengah luka di eksisi matriks ekstraseluler dinilai. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan ANOVA. Hasil : Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada jumlah fibroblas hari ke-5(p=0,858) dan hari ke 21 (p=0,510), dan matriks ekstraseluler (p=0,952) pada parut luka insisi steril yang diberikan madu, povidon iodin, dan garam fisiologis sebagai primary dressing. Simpulan : Penggunaan povidon iodine sebagai primary dressing pada luka insisi steril pada penelitian ini tidak menyebabkan parut luka yang berlebihan. Penggunaan madu sebagai primary dressing pada luka insisi steril tidak berbeda bermakna dalam mencegah parut hipertropik dan keloid dibanding povidon iodine.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)