Anda belum login :: 20 Jul 2025 04:31 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Keterkaitan Aktivitas Matahari dengan Suhu Permukaan Laut ( Sea Surface Temperature/SST) dan Enso Di Atas Indonesia
Oleh:
Sinambela, Wilson
;
Dani, Tiar
;
Rusnadi, Iyus Edi
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Jurnal Sains Dirgantara vol. 4 no. 2 (Jun. 2007)
,
page 128-144.
Topik:
Aktivitas matahari
;
Suhu permukaan laut (Sea Surface Temperatue/SST)
;
ENSO
;
QBO
Fulltext:
4-JSD-Wilson.pdf
(1.41MB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
SS49.1
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Makalah ini mengemukakan hasil penelitian keterkaitan aktivitas matahari jangka panjang dengan anomali suhu permukaan (Sea Surface Temperature/SST) di atas Indonesia. Analisis keterkaitan antara kedua parameter yang dikaji dilakukan dengan teknik analisis berbasis wavelet dan analisis korelasi. Analisis berbasis transformasi wavelet (WWZ) terhadap deret waktu anomali SST Indonesia yang dikelompokkan berdasarkan kawasan Indonesia keseluruhan (SSTI), Kawasan Indonesia Barat (SST KIB), Indonesia Tengah (SST KITeng) dan SST Kawasan Indonesia Timur (SST KIT) dan berdasarkan musim kemarau (JJA) dan musim Hujan (DJF) dalam selang waktu antara 1860-2005. Hasil WWZ deret waktu anomali SST di atas Indonesia menunjukkan sejumlah sinyal utama dengan perioda panjang pada perioda-perioda 83 tahun, (50; 33,35; 25) tahun, (9-13) tahun yang diduga berasosiasi dengan siklus-siklus aktivitas matahari 80-110 tahun (siklus Gleissberg), 50 tahun (siklus interdekadal), 22 tahun (siklus Hale) dan 11 tahun. Selain itu tampak juga sinyal-sinyal dengan periode lebih pendek seperti periode (3-7 tahun) diduga berasosiasi dengan efek ENSO, (1,5-2,7) tahun, dengan efek QBO, dan (0,5 – 1) tahun berasosiasi dengan efek musiman/tahunan. Dari hasil analisis korelasi jangka panjang antara aktivitas matahari dengan indikator panjang siklus matahari dan rata-rata bergerak 11 dan 22 tahun anomali SST Indonesia menunjukkan korelasi yang baik untuk seluruh kelompok data. Sementara SST di atas KIT menunjukkan korelasi negatif, tetapi dalam selang waktu 1950-2005 menunjukkan korelasi positif.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)