Anda belum login :: 26 Jul 2025 19:42 WIB
Detail
ArtikelRancang Bangun Sistem Irigasi Tetes (Trickler): Suatu Upaya Stabilisasi Produksi Apel Pada Musim Kemarau  
Oleh: Suharto, B. ; Tranggono ; Notodimedjo, S. ; Rahadi, Bambang ; Lestari, E.R.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering) vol. 14 no. 2 (Oct. 2002), page 163-180.
Topik: Emiter; inigasi tetes
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ106
    • Non-tandon: 2 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air melalui introduksi Rancang Bangun inovasi teknologi sistem irigasi tetes (trickle) pada musim kemarau. Untuk itu dilakukan serangkaian penelitian yang meliputi: (1) Penelitian di laboratorium tentang Rancang Bangun Sistem irigasi Tetes (Trickle) serta kalibrasinya (2) Penelitian di Lapangan ditujukan untuk mempelajari waktu pemberian air dan jarak pemasangan tetesan yang optimal. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara Faktorial. Faktor pertama adalah Waktu pemberian air yang terdiri atas 4 tarafyaitu: 1 minggu, 2 minggu. 3 minggu dan 4 minggu sekali, dengan pembenan air masing-masing sebanyak 80% evapotranspirasi (ET). Faktor kedua adalah Jarak emiter terdiri atas 3 taraf yaitu 20 cm, 40 cm dan 60 cm dari potion Apet, serta ulangan sebanyak 3 (tiga) kali, Pengamatan lapang dan data agronomis meliputi data klimat1 data fisika tanah, jumlah bunga, jumlah buah total per bunga, produksi per pohon, produksi per hektar. Hasil percobaan, meliputi dun tahap penelitian yaitu: 1. Peneliltian Laboratorium a) Debit emiter rata-rata basil pengujian adalah sebesar 4.20 x l0~ m3/det., dengan kehilangan tinggi tekan atau head loss sebesar 1.56 x l0~ m. b) Debit rancangan rata-rat.a pada lateral sebesar 9.9 x l0~ m~/det. dan debit lateral hasil pengujian rata-rata sebesar 2.268 x lO~ m3/det, dengan kehilangan tinggi tekan sebesar 2.56 xiO3 m. c) Debit Submain rata¬rata basil pengujian adalah sebesar 3.15 x l0~’ m3/det., dengan kehilangan tinggi tekan atau head loss sebesar 0.30m. d) Uji coba pola pembasahan pada 3 debit emiter yang betheda (2 kjam, 4 1/ljam dan 8 b~ain), mempunyai pola pembasahan yang sama, hanya berbeda pada kecepatan dan luas sebaran. 2. Penelitian Lapangan : Pengaruhjarak emiter dan interval waktu pemberian air terhadap semua pengamatan terdapat interaksi yang sangat nyata (p=0.0I). Path pengamatan kuncup bunga, yang terbanyak path kombinasi peilakuan S2T3 dan yang paling kecil pada SITI dan tidak berbeda nyata dengan SIT2. Pada pengamatan bunga mekar yang terbanyak path S2T3 dan yang paling sedikit pada Sill dan tidak berbeda nyata dengan S3T2, S3T3 dan S3T4. Pada pengamatan mahkota bunga rontok tidak terdapat perbedaan antara kombinasi perlakuan SIT1, S2TI, SIT3, dan S2T3, tetapi berbeda nyata dengan pedákuan S1T2, S2T2 serta S3T4. Path pengamatan bakal buah yang terbanyak pada perlakuan S2T3 dan yang paling sedikit pada penlakuan S2T2. Path pengamatan produksi per-pohon dan produksi per-hektar, kombinasi perlakuan S2T3 mempunyal produksi tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan S2T2 dan produksi terendah dicapai path penlakuan SIT3 den tidak berbeda nyata dengan SIT2, S2TI, dan S3T4. Secara umum pada semua pengamatan pada perlalcuan Jarak emiter dan Interval waktu pemberian air (kombmasi perlakuan S2T3) didapatkan hasil yang terbaik, walaupun path beberapa pengamatan tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan S2T2.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)