Anda belum login :: 03 Jun 2025 09:12 WIB
Detail
ArtikelEksistensi dan Pengaruh Wanita Dalam Peristiwa Carok (Studi Tentang Kedudukan dan Arti Wanita Dalam Perspektif Carok Pada Masyarakat Madura)  
Oleh: Syafioedin, H.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) vol. 12 no. 2 (2000), page 181-190.
Topik: wanita; pengaruh wanita; peristiwa carok; masyarakat madura
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ62
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian ini bertujuan untuk menyusun diskripsi empirik mengenai berbagai faktor eksisnya sosok wanita dalam peristiwa carok serta mengkaji makna wanita dalam realitas kehidupan laki - laki madura. Pada bagian lain melakukan analisis tentang fisi keralaan lelaki madura dalam konteks status wanita yang dibelanya dalam carok. Daerah penelitian adlaah kabupaten pamekasan dan kabupatn bangkalan madura. Kabupaten pamekasan dipilih karena dari 239 kasus pembunuhan, 225 kasus terklasifikasi carok (neni ratna sumarni, 1994), sedangkan kabupaten bangkalan 44% carok berlatar belakang wanita sebagai faktor penyebab (as'at, 1995). Responden penelitian seluruhnya berjumlah 98 orang,ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey, melalui wawancara terbuka dan mendalam (open indepth interview) yang dilengkapi dengan panduan kuesioner terbuka (open questionnaire). Berdasarkan analisa dan pembahasan diperoleh temuan bahwa carok adalah konvensi kriminal dengan muatan kompleksitas nilai kultural, sosial, religi dan human relation yang terakumulasi dan mengedepan sebagai causa dan motivator. Wanita eksis sebagai causa dan motivator karena dalam dirinya terletak kehormatan, harga diri dan nilai - nilai sebagai laki - laki sehingga menyangkut urusan wanita di mata laki - laki madura penyelesaiannya hanya dengan carok, khususnya wanita yang masih terkait dalam suatu perkawinan yang sah (isteri). Dalam komunitas laki - laki madura, wanita adalah lambang supremasi kehormatan dan harga diri serta menjadi simbol kejantanan, patriotik, keperkasaan dan kesatriaan. Untuk wanita, lelaki sangat rela mengorbankan segalanya. lebih baik putih mata daripada putih tulang. Demikian ungkapan umum lelaki madura tentang wanita. Sebagai rekomendasi penting dilakukan penelitian lanjutan dengan fisi wanita dalam perspektif keadilan hukum.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)