Anda belum login :: 03 Jun 2025 03:11 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Iman Abraham (Antara Janji dan Kenyataan)
Oleh:
Kotan, Daniel Boli
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Praedicamus: Buletin Kateketik Pastoral vol. VI no. 18 (Apr. 2007)
,
page 14-20.
Topik:
Iman Abraham
;
proses katekese umat
;
Perjanjian Allah dengan Abraham tentang Keturunan.
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
PP56.2
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sebuah perjanjian biasanya dibangun di atas suatu kepercayaan antara kedua belah pihak dengan segala konsekuensinya. Dalam dunia usaha kita mengenal istilah populer, Memorandum of understanding (MOU) atau nota kesepahaman yang dibuat atas dasar saling percaya dalam suatu kerja sama. Selain MOU kita juga mengenal bermacam ragam janji dalam kehidupan masyarakat. Kita juga mengenal istilah janji palsu dalam berbagai bidang kehidupan. Menjelang Pemilu atau pilkada misalnya, calon penguasa bersama tim suksesnya gemar mengumbar-umbar janji bahwa masa depan kehidupan rakyat akan lebih baik, telah sejahtera, bila memilih dirinya atau partainya. Ringkasnya, pasti ada perubahan! Masa kampanyenya adalah masa untuk menebar pesona. Banyak orang terbuai oleh janji-janji manis, dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada calon penguasa dengan seribu harapan, perubahan. Ketika terpilih, sang penguasa pun disumpah dengan mengucapkan janji-janji jabatan sambil menimpangkan tangan di atas Kitab Suci. Ia tidak hanya berjanji pada Tuhan untuk melaksanakan tugas pelayanan bagi negara dan bangsa dengan sebaik-baiknya, dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya demi kesejahteraan rakyat semesta. Apakah janji-janji para pemimpin ini sungguh diwujudkan setelah ia menjadi penguasa?Wallahualam!
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)