Anda belum login :: 27 Nov 2024 15:49 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Diagnosis dan Penggunaan Psikofarmaka pada Fobia Sosial
Oleh:
Amir, Nurmiati
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Cermin Dunia Kedokteran vol. 34 no. 03/156 (May 2007)
,
page 149.
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
C04.K.01, C04.K.2008.02
Non-tandon:
2 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Fobia sosial merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya kecemasan ketika berhadapan dengan situasi sosial atau melakukan performa di depan umum. Prevalensi satu tahun berkisar antara 1,7%-7,4% sedangkan prevalensi selama hidup sekitar 13,3%. Fobia sosial dapat mengganggu fungsi pekerjaan dan sosial atau dapat menurunkan kualitas hidup. Awitan penyakit biasanya mulai pada usia remaja awal dan biasanya berlangsung kronik. Ada dugaan bahwa terdapat perubahan biokimia dan fungsional otak pada penderita fobia sosial. Saat ini ada tiga jenis psikofarmaka yang dapat digunakan pada fobia sosial yaitu RIMA, SSRI, dan benzodiazepin. Moclobemide, obat golongan RIMA, merupakan obat pilihan utama. Walaupun demikian, banyak juga hasil penelitian yang menyatakan bahwa SSRI (seperti citalopram, fluoxetine, paroxetine, fluvoxamine, dan sertraline) juga efektif. Benzodiazepin, seperti alprazolam dan clonazepam, juga dapat digunakan untuk fobia soisal. Penggunaan jangka panjang harus hati-hati karena dapat menyebabkan toleransi. Terapi relaksasi, psikoterapi, dan terapi lain yang dapat menghilangkan penyebab fobia sosial, jauh lebih penting. Menurut penelitian, hasil terapi lebih baik jika terapi obat dengan psikoterapi digabung. Salah satu psikoterapi yang efektif untuk fobia sosial adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)