Anda belum login :: 17 Feb 2025 13:17 WIB
Detail
ArtikelPentingnya Komunikasi Antara Stake Holders dalam Penanganan Pertambangan Tanpa Izin (PETI)  
Oleh: Wahyono, Ary
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Komunika: Majalah Ilmiah Komunikasi Dalam Pembangunan vol. 9 no. 2 (2006), page 51-62.
Topik: PETI; Penanganan Pertambangan Tanpa Izin; Stake Holders
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK26.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSejak tahun 1970-an, pengembangan industri pertambangan telah meningkat dengan cepat, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Berbagai komoditi digarap mulai dari pertambangan minyak dan gas bumi, batu bara, timah, emas, dan perak, juga bahan galian seperti pasir, batu kali, batu gamping. Bahkan tidak hanya penambangan mineral yang meningkat, tetapijuga diikuti dengan pertumbuhan industri pengelolaan dan pembuatan barang jadi. Pertambangan yang merupakan industri tertua kedua setelah pertanian, diharapkan dapat menjadi kutub pertumbuhan atau growth pole bagi daerah sekitar. Asumsi dasar di balik harapan ini adalah bahwa proyek-proyek industri pertambangan diharapkan membawa efek "penetesan" dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan industri pertambangan yang meningkat telah menimbulkan masalah lingkungan hidup dan kesenjangan sosial ekonomi. Dampak lingkungan dari industri pertambangan yang ditimbulkan sangat beragam tergantung dari jenis komoditi dan ciri penyebarannya. Adanya jenis bahan galian yang begitu banyak yang dapat ditambang maka berarti beragam pula dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. Beragamnya jenis bahan galian jelas akan mempersulit penentuan baku mutu lingkungan, terutama yang berkenaan dengan penentuan ambang batas buangan dari setiap bahan galian. lni berarti potensi pencemaran yang ditimbulkan bahan-bahan galian terhadap lingkungan juga berbeda. Selain dampak lingkungan, kegiatan penambangan dapat menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang dalam eskalasinya dapat menimbulkan gejolak sosial dan kriminalitas. Masalah kesenjangan sosial-ekonomi antara kehidupan pertambangan dengan penduduk sekitar akan selalu muncul karena kegiatan pertambangan membawa teknologi tinggi. Kehidupan di dunia pertambangan memerlukan kualifikasi dan kompetensi yang tinggi. Kegiatan penambangan tidak hanya membawa problem kesenjangan sosial-ekonomi antara masyarakat yang diuntungkan dari kegiatan pertambangan dengan masyarakat yang tidak terlibat, tetapi juga masyarakat yang dirugikan akibat dari dampak dari kegiatan penambangan. Tulisan pendek ini merupakan ringkasan laporan penelitian dengan mengambil kasus pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi permintaan dari Mabes Polri dalam rangka melakukan penegakan hukum masalah PETI.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)